Anak Stres Menggigit Kuku, Harus Dihentikan

 

foto: shutterstock


Sedihnya melihat kuku anak kita rusak karena digigiti. Kenapa dia jadi punya kebiasaan baru itu? Cemaskah, bosan, atau stress?
 
Menggigit kuku merupakan salah satu kebiasaan yang bisa dilakukan balita selain mengisap jari, menarik rambut, dan giginya gemeretuk. Menggigit kuku ini bisa berlangsung sampai dewasa. Demikian dilansir dari babycentre.co.uk
 
Mengurangi tekanan
Untuk balita, menggigit kuku ini merupakan salah satu caranya untuk mengurangi tekanan emosinya. Jadi, ini adalah satu cara bagi anak untuk mengatasi  masalahnya saat merasa tertekan atau cemas. Sumber kecemasannya antara lain:

- Ada adik baru lahir
- Malu saat Anda mengajaknya play date
- Ada keterampilan baru yang Anda ingin dia capai
- Perubahan kondisi keluarga Anda misalnya salah satu anggota keluarga ada yang meninggal, pengasuhnya berganti atau tidak kembali

 
Cara menghentikan kebiasaannya

- Amati pertumbuhan kukunya. Anak cenderung menggigit kukunya bila dilihatnya kukunya memanjang. Untuk mengurangi kecenderungannya, lakukan trim pada kukunya sehingga anak tidak berkesempatan menggigit kuku. Cek kuku anak setiap 2 minggu.

- Bersimpati dengan kebiasaannya. Setiap kebiasaan itu sulit dihilangkan. Anda sendiri, mungkin sulit kan, menghilangkan kebiasaan menggigit pinsil. Jadi perlakukan anak sebaik mungkin jangan sampai dia merasa semakin tertekan. Jangan gunakan perasa pahit atau apapun untuk mencegahnya menggigit kuku. Sesekali abaikan, bila menggigit kuku adalah caranya untuk mendapat perhatian Anda. Beri hadiah stiker bila anak berhasil tidak menggigit kuku.

- Cari sumber kecemasannya. Pindah rumah, tidak ada pengasuh, atau perceraian  bisa menjadi pemicu. Pada dasarnya anak punya kemampuan adaptasi yang cukup tinggi, tetapi Anda harus selalu memberinya rasa aman. Bila Anda menunjukkan rasa tidak nyaman dengan perubahan, anak akan menangkap itu dan membuatnya cemas.

- Buat anak sadar dengan apa yang dia lakukan. Anak kerap tidak sadar apa yang dia lakukan. Untuk membuat anak sadar bahwa dia menggigit kuku, katakan dengan lembut, “sayang, jangan digigit ya kukunya.” Kenali tanda-tanda anak akan mulai menggigit, segera alihkan.

- Gunakan pengingat yang bisa dilihat. Kadang-kadang anak merasa frustasi karena tidak dapat mencegah dorongan menggigit kukunya. Tawarkan pada anak mungkin dia ingin pakai plester atau stiker di jarinya. Plester dan stiker ini bisa mengingatkan anak dengan cepat.
Tangani segera bila jari anak berdarah karena menggigit kuku. Bersihkan lukanya, tutup dengan plester.

 
Imma Rachmani

 



Artikel Rekomendasi

post4

Gemar gigit kuku

Tanpa sadar, kebiasaan menggigit kuku terjadi pada balita Anda. Jadi khawatir karena ada yang mengaitkan kebiasaan ini dengan stress. Harus bagaimana?... read more

post4

Balita Bisa Stres

Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa stres, balital pun bisa mengalami stres. Coba kenali tanda-tandanya dan bantu ia menata perasaannya.... read more