Ciri-ciri Tantrum yang Tidak Normal

 

Foto ilustrasi: Freepik

Tantrum adalah hal normal pada anak-anak, khususnya di usia prasekolah atau di bawah usia 4 tahun. Tantrum merupakan keadaaan ketika anak meluapkan emosinya dengan perilaku yang tidak beraturan, seperti menangis, menjerit, berguling-guling, melempar barang bahkan memukul. 

Meski tantrum normal terjadi pada anak-anak, namun ada tantrum yang digolongkan sebagai tantrum tidak normal. Menurut peneliti Dr. Helen L. Egger, M.D, ahli psikiatri anak di New York University Langone Health, 1 dari 9 anak menunjukkan perilaku tantrum yang tidak normal. Tantrum tidak normal biasanya ditandai dengan amukan dan tangisan yang sangat parah atau perilaku ekstrem. 

Lantas, bagaimana kita sebagai orang tua dapat mendeteksi tantrum yang tidak normal? Berikut ini penjelasan dan rekomendasi dari Helen L. Egger seperti dikutip dari New York Times, 5 Juli 2021. 

Perhatikan durasi, penyebab, dan frekuensi tantrum anak

Jika sepertinya anak terlalu sering tantrum, coba Bunda membuat catatan tentang seberapa lama, seberapa sering, dan apa penyebab tantrumnya muncul? Tuliskan juga berapa usia anak. Anak usia 2 tahun biasanya akan tantrum lebih sering dibanding anak usia 5 tahun. Semakin besar usia anak, seharusnya tantrum semakin berkurang.

Anak usia prasekolah yang mengalami 10 hingga 20 kali tantrum dalam sebulan di rumah, atau lebih dari 5 kali di luar rumah, berisiko mengalami masalah kejiwaan. Apabila tantrum yang ekstrem terjadi hampir setiap hari, Bunda patut mencurigai adanya kemungkinan gangguan mental pada anak. 

Apakah anak menyerang orang lain dan melukai dirinya sendiri?
Melempar mainan, menangis kencang, merupakan bentuk tantrum yang normal. Tapi jika tantrum anak menunjukkan perilaku agresif seperti menendang, memukul, menggigit orang lain, bahkan melukai dirinya sendiri, dan terjadi berulang kali, ini dapat mengarah pada tantrum yang tidak normal. Menurut Egger, perilaku tantrum yang seperti ini dapat dikaitkan dengan gangguan mood atau perilaku. 

 
Foto ilustrasi (Freepik)


Peneliti dari Universitas Washington Andy C. Belden, Ph.D memberikan penekanan yang lebih mendalam tentang tantrum yang tidak normal. Menurut Belden, tantrum anak yang ditunjukkan dengan memukul ibunya atau orang lain, bisa jadi masih tergolong normal. Tapi itu menjadi tidak normal apabila terjadi lebih dari separuh waktu dalam satu periode. 

Contohnya begini, jika dalam dua minggu anak tantrum 10 kali, dan lebih dari 5 kali tantrumnya ekstrem, ini tidak normal.  

"Bukan hal yang aneh bagi anak-anak untuk mencoba menendang ibu mereka karena tidak dibelikan es krim. Tetapi jika ini terjadi 90% dari perilaku tantrum, bisa jadi ini pertanda masalah," kata Belden.

Apakah anak tantrum ketika bersama orang tuanya saja atau di tempat asing juga?
Anak bisa menunjukkan tantrum hanya ketika bersama dengan orang tuanya. Hal ini karena ia merasa aman dan percaya pada Bunda atau Ayah. Tetapi apabila anak mengamuk parah berulang kali di lingkungan yang asing atau baru, ini bisa menjadi indikasi gangguan perilaku. Terutama jika anak sudah berusia di atas 3 tahun. 

Tantrum yang sangat lama
Perhatikan jika tantrum anak berlangsung selama 25 menit atau lebih dan terus berulang di hari-hari berikutnya, ini merupakan indikasi masalah. Namun, apabila suatu hari anak tantrum selama satu jam, dan tidak berulang, ini tidak ada masalah. 


ALI

 



Artikel Rekomendasi