Dampak Negatif Memukul Anak

 

Maksud orang tua baik. Memukul anak dengan tujuan menghentikan tindakan negatif anak. Tapi  efektivitas cara ini akan berkurang seiring semakin seringnya Anda memukul anak.

Akhirnya yang timbul adalah meningkatnya intensitas memukul. Bahayanya, hal ini bisa berujung menjadi penganiayaan. Tidak hanya itu, banyak penelitian juga telah menunjukkan dampak negatif dari memukul anak. 
 
Peneliti Paul Frick dari Universitas New Orleans, AS mengatakan, memukul (spanking)  bisa menyebabkan anak mengalami gangguan emosional dan perilaku. Anak-anak yang sering dipukul menunjukkan tanda-tanda depresi atau kepercayaan diri yang rendah. Anak yang kerap dipukul justru belajar bahwa setiap kali mereka kesal atau marah, mereka akan dipukul. Anak malah tidak memahami bahwa tindakannya salah dan harus memperbaiki perilakunya.

Sejumlah penelitian membuktikan anak juga bisa berperilaku baik, kooperatif dan sopan tanpa pernah mendapat hukuman fisik. Kini, cara pendisiplinan anak tanpa kekerasan  dan mulai banyak digunakan adalah metode time out. Cara ini bertujuan untuk mengajarkan kemampuan mengatasi dan mengurangi tindakan negatif. Anak bisa menenangkan diri setelah menghadapi situasi tidak menyenangkan, tapi tetap harus dilakukan dengan tepat.
 
Meski begitu, sampai saat ini tidak semua keluarga beralih menggunakan time out untuk mendisiplinkan anak. Masih ada keluarga yang tetap menganut cara mendisiplin anak dengan memukul. Namun, American Academy of Pediatrics menegaskan, memukul hanya efektif ketika digunakan dalam situasi tertentu yang benar-benar sudah diseleksi sehingga tidak terlalu sering digunakan.

Baca juga:

 



Artikel Rekomendasi