Ingin Anak Berkarakter Baik? Kenali Temperamennya

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Dalam psikologi ada istilah karakter dan kepribadian. Dua istilah tersebut sering dipahami memiliki makna yang sama oleh masyarakat awam. Padahal sebenarnya berbeda. 

Menurut psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana, karakter adalah kualitas mental seseorang yang ditunjukkan lewat perilaku. 

"Contoh, misalnya karakter kejujuran. Nah, itu bisa dilihat dari perilakunya apakah dia selalu berkata jujur ataukah dia tukang bohong. Selanjutnya kita bisa melihat bagaimana kualitas kejujurannya, jelekkah, rendahkah, atau baguskah," kata Vera dalam sesi Instagram Live Ayahbunda bersama Vera Itabiliana, awal Mei 2020 lalu. 

Vera menyebutkan, karakter atau kualitas mental itu tidak diturunkan dari orang tua ke anak, tetapi dibentuk. Maka itu, ada istilah karakter building atau pembentukan karakter. 

"Misalnya kita melihat seseorang 'kok, karakternya jelek banget', itu kita bisa mundur ke belakang. Maksudnya, orang itu dulu pengasuhannya bagaimana, gimana lingkungannya membentuk dia sehingga menjadi orang seperti itu," kata Vera. 

Selain karakter, ada juga istilah temperamen anak yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu anak sulit, anak mudah, dan anak pemanasan. Berbeda dengan karakter yang merupakan hasil bentukan lingkungan, temperamen ini adalah bawaan lahir.

Temperamen anak sulit, yaitu anak yang susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. "Ia akan sulit menerima makanan baru, dibawa ke tempat yang berbeda sedikit dengan rumahnya, dia rewel, ketemu orang asing dia rewel. Kalau anak yang mudah, anak yang apa saja oke. Ketemu orang asing dia oke. Misalnya bayi, kalau kita sapa saja dia langsung mau digendong. Itu termasuk anak yang easy child," ujar Vera.   

Sedangkan temperamen anak yang butuh pemanasan, yaitu biasanya dia butuh observasi dulu terhadap hal baru. "Biasanya ini anak yang suka ngumpet-ngumpet di belakang ibunya, ngintip-ngintip, begitu dia sudah nyaman, nanti dia bisa berbaur," kata Vera. 

Selanjutnya, ketiga temperamen itu juga menentukan seperti apa karakter anak nantinya, dan ini tergantung dari pengasuhan dan lingkungan. 

"Misalnya, kita kasih contoh anak sulit, ya. Anak sulit ini kan segala macam susah. Kalau lingkungannya membiarkan dia seperti itu, ya udah lah ikutin aja apa yang dia mau, misalnya mau makan tempe setiap hari, atau cuma mau ada di ruangan ber-AC terus 24 jam, terlepas dari ada gangguan fisik ya."

"Atau dia nggak suka tempat ramai. Ya udah dia kayak gitu, dan diikutin sama lingkungannya, sehingga itu nanti akan membentuk karakter dia ke depan, dia jadi anak yang sulit untuk beradaptasi, dia selalu mengharapkan lingkungan mengikuti kemauan dia, gampang frustasi ketika menemui kesulitan, akhirnya begitu," kata Vera. 

Vera Itabiliana adalah psikolog anak dan remaja lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Nama Vera sebagai psikolog cukup diperhitungkan di Indonesia karena telah memiliki pengalaman selama puluhan tahun. Vera menjadi psikolog sahabat Ayahbunda yang sering menjadi pembicara di event-event Ayahbunda, termasuk event Instagram Live yang digalakkan selama karantina di rumah saja.

ALI 

 



Artikel Rekomendasi