Menghukum Balita, Bolehkah?
Kalau anak berbuat salah, berilah ‘kegiatan’ yang membuat ia belajar hal baru, bukan dengan menyakiti anggota tubuhnya.... read more
Rasa-rasanya, dulu, anak Anda patuh saat menjalani time outnya. Sekarang, kenapa nggak mempan? Apa yang salah? Mungkin Bunda lupa, anak Anda sekarang sudah lebih besar. Pastilah hukumannya harus berbeda saat dia berumur lebih kecil. Ini yang sering dialami Bunda saat ‘menghukum’ anak: Anak tidak menjalani hukuman dengan serius. Coba tips berikut ini, ya.
Realistis, bahwa anak tumbuh berbeda pada setiap anak. Hukuman yang berhasil digunakan orang lain untuk menghukum anak mereka, belum tentu berhasil untuk anak Anda meski usia mereka sama.
Anak-anak tidak punya kemampuan mengendalikan diri, dan selalu harus diingatkan apa yang harus dilakukan. Jadi kalau Anda ingin time out itu berhasil untuk anak Anda, pastikan dia paham apa yang Anda bicarakan.
Konsisten. Karena, sekali saja Anda tidak konsisten, anak akan mencari celah untuk terus melanggar aturan. Kalau hari kemarin Anda tegas tapi hari ini tidak tegas karena mood Anda sedang baik, dijamin, hukuman tidak akan mengubah perilaku anak.
Lakukan segera, jangan ditunda. Begitu anak melakukan hal buruk, berikan hukuman itu segera supaya anak paham apa kesalahannya.
Tetap menjaga ketenangan diri, jangan menertawai kenakalan anak meski Ana sulit menahan tawa. Anak tidak akan paham bahwa perilakunya salah. Kalau Anda tertawa, anak merasa perilakunya lucu, dan membuat Anda senang.
Jika anak tidak mau diam, dan ingin bebas dari time outnya, ini wajar karena balita tidak bisa diam. Anda tidak perlu kaku menerapkan lamanya hukuman yang harus dia jalani. Begitu anak sudah bisa tenang dan tahu kesalahannya, akhiri hukumannya.
Kalau anak merasa takut dengan ‘pojok diam’nya, minta anak memilih sendiri ‘pojok diam’nya. Pastikan di tempat itu tidak ada mainan atau apa pun yang mengganggu jalannya hukuman.
Imma Rachmani
