Rumus Anak Siap Ke Playgroup

 


“Apakah anak saya siap untuk ke playgroup?”
“Kira-kira si kecul sudah bisa sekolah belum ya?”

Pertanyaan-pertanyaan ini umumnya sering terlontar dari orang tua saat anak mereka mulai menginjak usia di atas 2 tahun.
 
"Saya yakin bahwa semua anak berusia tiga atau empat tahun harus memiliki kesempatan dan keuntungan menghadiri sekolah prasekolah," kata Anna Jane Hays, seorang pakar perkembangan anak di Santa Fe dan penulis beberapa buku, termasuk Ready, Set, Preschool! dan Kindergarten Countdown. "Proses prasekolah ini merupakan permulaan yang penting, sekarang kita tahu anak-anak mampu belajar pada usia dini. Semakin cepat, semakin baik, dalam hal kesempatan terstruktur untuk belajar."
 
Meskipun sekolah di usia dini memang mempunyai beragam manfaat, misalnya melatih kemandirian, meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak, dan memperluas wawasan anak, sebelum memutuskan untuk mendaftarkan si kecil ke playgroup ada baiknya Anda memperhatikan kesiapan mental anak. Dilansir dari situs Understood berikut rumus anak siap ke playgroup: PIECES.

 

 
P: Potty-Trained (Terlatih ke toilet)
Meskipun tidak semua prasekolah mengharuskan anak-anak yang mendaftar sudah terlatih mandiri ke toilet, baik itu anak yang telah berusia 3 tahun ataupun anak dengan kebutuhan khusus. Tetapi sebagian besar program untuk anak usia 4 tahun dan untuk pra-taman kanak-kanak (Pra-K) umumnya mengharapkan anak-anak sudah mampu beraktivitas secara mandiri tanpa popok.
 
I: Independent (Mandiri)
Saat menginjak usia 3 atau 4 tahun dan hendak memasuki sekolah, kebanyakan prasekolah memang mengharapkan anak-anak untuk dapat melakukan banyak hal secara mandiri misalnya, mampu bermain tanpa harus didampingi, mengerjakan sebuat proyek dengan teman-teman sekelasnya dalam jangka waktu yang singkat, makan sendiri, dan merapihkan barang-barangnya sendiri.
 
E: Expressive (Ekspresif)
Selain mandiri, tanda lain anak siap untuk sekolah adalah mereka harus mampu mengekspresikan diri mereka, sehingga orang dewasa dapat memahaminya. Anak memang tidak diharapkan untuk mampu berbicara dalam kalimat penuh, tetapi mereka diharapkan mampu untuk menyampaikan perasaan dan kebutuhan mereka secara jelas, baik itu dengan kata-kata, dengan gerakan atau bahasa isyarat, atau dengan bantuan teknologi.

Tak hanya mampu untuk menyampaikan keinginanya, anak yang ekspresif juga termasuk dapat mengerti apa yang orang lain katakan. Mereka mungkin belum mengikuti arahan secara teratur, tetapi mereka diharapkan untuk mampu memahami kata-kata dan arahan dasar seperti "Duduk" dan "Ikuti saya.”
 
C: Concentration (Konsentrasi)
Tingkat konsentrasi anak memang berbeda-beda, namun sebagian anak yang sudah siap untuk sekolah dapat memperlihatkan tingkat konsentrasi yang lebih stabil, misalnya mampu duduk diam dan memperhatikan guru yang sedang membacakan cerita atau mampu mengerjakan lembar kerja atau proyek mandiri dengan durasi sekitar 10 atau 20 menit tanpa terganggu oleh hal apa pun.
 
E: Emotionally Ready (Siap secara Emosional)
Siap secara emosional, merupakan hal penting yang harus Anda pertimbangkan sebelum mengirimkan anak ke sekolah. Misalnya, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk anak membiasakan diri berpisah dengan orang tua selama jam sekolah berlangsung tanpa merasa cemas ataupun sedih.

Anak-anak yang siap secara emosional juga terlihat lebih bersemangat untuk pergi ke sekolah dan memiliki keinginan untuk bertemu dengan teman-temannya. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan untuk berteman, tetapi ingin berteman adalah awal yang baik.
 
S: Stamina (Daya tahan tubuh)
“Duh, semenjak sekolah anak saya jadi rentan sakit,” atau “Teman sekelasnya sedang terserang flu, saya takut si kecil akan tertular.” Setiap orang tua yang baru memasukkan anaknya ke sekolah pasti pernah mengalami permasalahan ini.
 
Tak hanya menyiapkan mental, Anda juga harus memperhatikan kesiapan fisik anak sebelum ia memulai untuk bersekolah. Anda tentu sudah paham bahwa lingkungan sekolah sangatlah berbeda dengan rumah, begitu juga dengan tingkat kebersihannya.

Sekolah juga tentunya akan mengubah rutinitas anak yang biasanya telah ia lakukan sejak masih bayi, misalnya mereka harus mulai memotong jam tidur siang, atau mulai mengonsumsi vitamin tambahan.
 
Rumus 'PIECES' ini dapat memudahkan Ayah dan Bunda untuk mengetahui apakah anak Anda siap untuk prasekolah. Jika si kecil sudah menunjukkan lampu hijau dan mampu memenuhi segara kriteria tersebut, maka Anda bisa tenang untuk mendaftarkannya kesekolah. Namun bila sebaliknya, akan lebih baik untuk Anda mempertimbangkan lagi untuk menunda pendaftaran sekolah hingga si kecil benar-benar siap.

Baca juga:
8 Persiapan Si Kecil Masuk Prasekolah
Stimulasi Di Rumah Ala Sekolah Bayi
5 Tips Penting Memilih Sekolah Anak, Dari Kriteria, Fasilitas Hingga Biaya



Debbyani Nurinda
 

 



Artikel Rekomendasi