Si 3 Tahun: Makan Berceceran

 

Foto: shutterstock

Peralihan dari masa bayi ke usia batita dan prasekolah tentu membawa  perubahan yang cukup menyolok dalam perilaku dan kebiasaan makan. Tentu saja, fase ini menantang bagi para orang tua. Meskipun demikian, perubahan-perubahan ini adalah tonggak penting bagi perkembangan anak, dan merupakan bagian dari perkembangan yang normal. Termasuk, ketika si 3 tahun makan sendiri dan isi piringnya berceceran. 
 
Menjajal ketrampilan baru. Ketrampilan makan yang kini dikuasai si 3 tahun tentu saja semakin berkembang. Tetapi bersamaan dengan itu, anak-anak usia ini sedang mengembangkan kemandirian. Ingin melakukan segalanya sendiri, salah satunya,  menjajal ketrampilan makan sendiri. 

Baca: Perkembangan Motorik Halus Balita
 
Berantakan dan berceceran adalah salah satu konsekuensi yang muncul seiring dengan kegiatan makan sendiri. Bagi si 3 tahun yang baru pertama kali mencoba makan sendiri, ini adalah hal biasa. Bersabarlah menghadapi konsekuensi kegiatan makan sendiri si prasekolah. Pastilah sebagian besar anak akan memasukkan isi sendok ke mulutnya, tapi sebagian lagi berceceran di kursi makan, meja atau di pakaiannya. Selama ia belajar mempraktikkan makan sendiri maka ia akan belajar banyak hal. 
 
Yang perlu Anda lakukan adalah memfasilitasi kebutuhannya untuk belajar makan, serta mengantisipasi agar sisa makanan yang berceceran. Selain itu, Anda perlu memberi bimbingan agar ketrampilan motorik halusnya terasah melalui kegiatan makan
 
Persiapkan perlengkapan. Beberapa cara menghadapi kemungkinan makanan berceceran adalah dengan memanfaatkan beberapa perlengkapan dan trik:

- Sediakan kursi makan khusus untuk balita dan mintalah agar si kecil tidak jalan berkeliling sambil makan

- Gunakan tadah liur agar makanan tak menodai pakaian. Untuk balita bahkan tersedia tadah liur yang memiliki kantong sehingga makanan padat yang dimakan balita tak berhamburan atau jatuh ke lantai. Apabila si 3 tahun menolak mengenakan tadah liur biarkan si kecil makan mengenakan pakaian lamanya. Sehingga noda bekas makanan yang berceceran tak akan mengkhawatirkan Anda.

- Gunakan alat makan yang aman dan mudah digunakan anak. Sekarang tersedia di pasaran sendok yang melengkung ke arah dalam sehingga memudahkan anak memasukkannya ke dalam mulut. 

- Gunakan perangkat makan dan minum anti-pecah dan gelas plastic khusus untuk balita.

- Alasi lantai di bagian bawah kursi dan meja makan dengan koran bekas atau keset plastik.

- Selalu siapkan lap basah dan kain pel yang siap dipakai, untuk membersihkan makanan yang tumpah seketika. Selain agar lebih mudah dibersihkan juga mencegah anak dari risiko terpeleset kuah sup atau pure kentang dan sayuran.

Tapi jika Anda telah melatihnya sejak masih bayi dan ia telah trampil sejak lama, tapi sekarang dengan sengaja makan dengan tidak rapih, Anda perlu mencatatnya. Perhatikan apa pemicunya. Mungkinkah ia sekadar mencari perhatian karena melihat adiknya masih disuapi? Perhatikan pula pola perilakunya sehari-hari. Juga apabila Anda telah melatihnya ketrampilan makan, namun ketrampilan motorik halusnya tak juga mampu, Anda dapat mengonsultasikannya pada dokter ahli tumbuh kembang. 

Baca juga: Main Sambil Mengasah Motorik Halus
 

 



Artikel Rekomendasi