Si 4 Tahun: Suka Mengatur

 

Sungguh menyenangkan menjadi si 4 tahun. Ketrampilan motorik sudah hampir semua dikuasai. Juga berbagai kegiatan harian sudah dijalani dan dilakukannya sendiri. Demikian pula cara mendapatkan teman. Hanya saja, di sisi lain, anak-anak 4 tahun juga suka mendominasi teman-teman dalam kelompoknya (peer). Akhirnya ia cenderung bossy dan sok ngatur.
 
Menguasai ketrampilan sosial. Ketrampilan sosial anak-anak 4 tahun tentu saja sudah lebih berkembang. Di usia prasekolah ini, anak-anak sangat suka berteman. Mereka saling berbagi mainan dan berbincang-bincang. Meskipun di waktu yang sama, si 4 tahun terkadang masih belum bisa berbagi. Di waktu yang sama si 4 tahun suka berbicara dengan anak lain, tetapi jarang sekali mau mendengarkan atau menyimak cerita anak-anak lain.
 
Anak usia ini sangat gemar bermain pura-pura dan fantasi. Berpura-pura menjadi guru, dokter, atau ibu rumah tangga. Di waktu yang sama, ia juga gemar meledek, dan menikmati lelucon, hal-hal yang tidak nyata serta kekonyolan. Dengan demikian mereka juga suka “menguji” kesabaran orang lain, termasuk orang tua dan teman.
 
Caranya? Dengan orang tua, si 4 tahun kerap membangkang atau menentang saran dan arahan orang tua. Kepada teman mainnya, tak jarang ia suka merebut benda, posesif dan mendominasi permainan atau pembicaraan.
 
Lalu bagaimana mengarahkannya agar kesukaannya bermain dalam kelompok justru mengasah ketrampilan sosial dan belajar mengenal batasan dan mengendalikan diri?
 
Latihan self-control. Kecenderungannya mendominasi dan bersikap bossy tak lain adalah bagian dari proses belajar bagi si balita. Untuk itu, agar kemampuannya mengenal batasan dan  mengendalikan diri memang perlu “latihan” dan juga arahan. Sejak awal, Anda sebaiknya memberinya pengertian mengapa mengendalikan diri dan menghargai orang lain sangat penting.

Pun ketika ia sedang “menguji” kesabaran Anda saat sedang memberikan arahan, penting memberinya pemahaman tentang batasan. Pilihlah cara yang tegas namun tetap dengan nada yang bersahabat. Sebaiknya tak “merusak” harga dirinya di hadapn teman-temannya. Ajaklah ia di tempat lain, dan bicaralah dengan mengambil posisi pandangan sama tinggi dan berhadapan.
 
“Kakak, kalau kamu bersikap seperti tadi, bagaimana teman-teman akan suka dan mau main lagi? Itu juga bukan sikap yang baik, lho!” lanjutkan lagi dengan lebih rinci mengapa hal ini kurang baik dalam memelihara hubungan sosial. Pun ketika ia bersikap bossy sekadar menguji kesabaran Anda. Tanyakan alasan ia menguji kesabaran. Lalu kompromikan cara ekspresi yang lebih baik.  
 

 

 



Artikel Rekomendasi