Si Kecil Tanggap Bencana

 


Banyak wilayah di Indonesia rawan bencana seperti gempa bumi, longsor, dan banjir. Meski daerah tempat tinggal Anda tidak berada di kawasan rawan, Anda tidak dapat mencegah bila suatu saat terjadi gempa bumi, misalnya. 

Sikap tanggap bencana sangat penting Anda tanamkan pada anak sejak dini, tentu tanpa menimbulkan rasa takut. Berikut ini beberapa cara mengedukasi anak tentang bencana:

- Ceritakan macam-macam bencana. Di usia 3 tahun anak sudah mengenal konsep sebab akibat sederhana. Cara terbaik untuk membuatnya mengerti berbagai bencana alam adalah dengan menerangkan sebab akibat sederhana yang bisa menjadi sumber terjadinya bencana. Misalnya membuang sampah sembarangan akan menimbulkan banjir karena sampah menghalangi aliran air. Akibatnya rumah-rumah kebanjiran.

- Menceritakan kemungkinan yang terjadi setelah bencana. Kerusakan rumah, toko, jalanan, dan sekolah bisa terjadi setelah banjir. Ini akan memberinya gambaran dan ia siap bila hal itu terjadi.

- Lakukan simulasi. Ini dapat Anda lakukan di rumah. Misalnya bila terjadi gempa bumi, apa yang harus si kecil lakukan. Bila terjadi banjir, ia harus mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Anda juga dapat mengajaknya mengunjungi tempat-tempat yang memiliki fasilitas edukasi tersebut.

- Belajar dari lagu dan video. Anda dapat membuka YouTube untuk menunjukkan bencana alam dan dampaknya. Ada juga lagu-lagu yang berkisah tentang gempa. Dengan melihat video, anak akan lebih mudah memahami.

- Ajarkan sikap saling tolong. Saling menolong, adalah sikap penting dimiliki anak, termasuk dalam hal menghadapi bencana. Tanamkan pada anak pentingnya sikap saling tolong. Anda dapat memulai dengan mengumpulkan mainan anak Anda yang sudah tidak dipakai, dan mengajak anak untuk mau menyumbangkannya pada anak-anak di tempat yang tertimpa bencana. Jelaskan bahwa banyak anak kehilangan rumah dan mainannya. Mainan yang sudah tidak dia gunakan dapat dipakai oleh anak lain. 

 



Artikel Rekomendasi