Agar Tak Jadi Petaka, Ikuti Aturan ini Sebelum Mengajak Balita Bermain Kembang Api

 


 
 
Foto: shutterstock

Kembang api biasa dikaitkan dengan tradisi Tiongkok kuno dalam merayakan tahun baru Imlek. Bagi masyarakat Tiongkok, kembang api untuk mengusir roh jahat agar hidup tenteram di tahun mendatang.

Ramadhan dan lebaran di beberapa wilayah Indonesia biasanya diwarnai dengan kegembiraan menyalakan  kembang api, di malam hari. Bermain kembang api  ini memang bisa menjawab rasa ingin tahu anak tentang salah satu unsur alam, yaitu api. Namun yang perlu diwaspadai, sisa pembakaran kembang api adalah partikel padatan yang tersuspensi di udara. Zat ini jika terhisap pernapasan, maka akan mengendap di paru-paru, yang tentunya  bisa mengganggu kesehatan.

Sebelum mengajak anak bermain kembang api, ayah dan bunda sebaiknya pahami lebih dulu bahayanya kembang api seperti ditulis di KidsHealth.

- Bila anak memegangnya tidak tepat, bisa terjadi tangannya tersundut dan mengalami luka bakar. Percikan api juga dapat mengenai matanya.
- Cahaya kembang api sangat terang dan menyilaukan mata, dan asap yang ditimbulkan bisa membuat pedih mata.

Meski menggunakan bahan peledak dengan daya ledak rendah, berikut ini tip aman bermain kembang api:

1. Balita sebaiknya tidak memegang kembang api. Pastikan orang tua yang menyalakan kembang api di luar rumah.

2. Beli kembang api yang dijual secara legal, mencantumkan nama perusahaannya serta petunjuk penggunaannya. Ada beberapa jenis kembang api, yaitu Sparkles, Repearters, Pinwheels, Roman Candles, Dandelion, Chrysantemum, Brocade, Glitter, Palm. Sesuai namanya, kembang api ini akan memancarkan api sesuai jenis yang Anda pilih. 

3. Jangan pernah membuat kembang api sendiri.

4. Selalu nyalakan kembang api di luar rumah, siapkan air di ember untuk mengantisipasi bila api mengarah ke tempat yang mudah terbakar. Lebih baik bila ada kran dan selang air di dekat Anda menyalakan kembang api.

5. Arahkan kembang api di tempat yang tepat supaya api tidak berbalik mengenai Anda.

6. Jangan pernah melempar atau mengarahkan kembang api ke orang lain meski cuma bercanda. 

7. Jangan pegang kembang api di tangan. Jangan taruh kembang api lainnya di saku, supaya bila terpercik api, kembang api tidak membakar Anda. Kenakan pelindung mata.

8. Arahkan kembang api jauh dari rumah, jauh dari pepohonan dan benda-benda yang mudah terbakar. 

9. Nyalakan 1 kembang api di 1 waktu.

10. Jangan bolehkan anak memunguti sisa-sisa kembang api selesai acara karena kemungkinan masih ada sisa api dan masih bisa meledak.

11. Pikirkan binatang peliharaan. Umumnya mereka punya pendengaran yang sangat tajam, sehingga suara ledakan kembang api bisa menakutkan mereka. 

Agar kegembiraan bermain kembang api tak berubah menjadi petaka bagi Anda, anak, juga lingkungan, SafeKids Indonesia memberikan tipsnya untuk Anda:


1. Sebelum menyalakan kembang api, jelaskan pada anak bahwa ia tidak boleh memegang gagang kembang api karena panas.
 Kembang api hanya boleh dipegangoleh Ayah, Ibu, atau orang dewasa lainnya.


2. Informasikan dari awal bahwa setelah dinyalakan, beberapa saat kemudian kembang api akan padam, tidak keluar api lagi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi anak kecewa saat kembang api padam.

3. Pilih tempat bermain di luar rumah yang cukup luas, tidak dekat dengan benda atau bangunan yang mudah terbakar.

4. Siapkan alat P3K termasuk obat luka bakar dan air yang berguna juga untuk memadamkan api untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginka.

5. Buang kembang api bekas ke tempat sampah yang tertutup, sebab bekas kembang api tajam berbahaya dan juga berdampak terhadap lingkungan. (IAH)

Direvisi 28/4/22

Baca juga
Pertolongan Pertama Saat Darurat
Bermain dengan Aman
Tip P3K untuk Luka Balita
Lengkapi Kotak P3K di Rumah

 



Artikel Rekomendasi