Ajarkan Balita Tentang Uang, Ajarkan Juga Cara Berbelanja

 

Foto: shutterstock

Keterampilan dasar tentang keuangan belum banyak diajarkan oleh orang tua kepada anak. Sebuah survei di Amerika Serikat  menemukan bahwa orang tua merasa lebih nyaman membicarakan seks atau narkoba daripada keuangan.

Hal ini menimbulkan kesan seolah-olah keuangan adalah hal tabu. Mengapa demikian? Menurut Beth Kobliner, penulis buku Make Your Kid a Money Genius, sebagaimana dilansir dari Parenting.com, orang dewasa tidak berpikir mereka cukup tahu untuk mengelola keuangannya sendiri.

Oleh sebab itu, Beth memutuskan untuk menulis buku yang dapat menjadi panduan untuk banyak orang. Beth telah bekerja sebagai advokat dan pegiat literatur keuangan selama 30 tahun, dan pernah bertugas di Dewan Pertimbangan Presiden Obama bagian Financial Capability.

Di jabatannya itu, ia mendalami berbagai penelitian dan mulai membuat konsep strategi sederhana yang membantu anak belajar tentang kekuatan nilai uang yang banyak berguna bagi masa depan mereka.

DONASI
Salah satu kebiasaan keuangan yang paling penting adalah memberi atau berdonasi. Hal ini dapat mulai dikenalkan sejak usia dini. Mulailah membicarakan dengan anak apa perlunya melakukan donasi. Dan, gambarkan bagaimana nilai rupiah dapat membuat perbedaan besar pada hidup seseorang. Misalnya, ajak si kecil menyisihkan sebagian uang yang Anda berikan.

Sediakan celengan untuk menampung uangnya. Ketika ia memasukkan uang ke dalamnya, tunjukkan Anda juga melakukan hal yang sama. Dengan begitu, anak jadi tahu bukan hanya dirinya sendiri yang berbuat, tapi juga orang tua. Jika sudah terkumpul, antar si kecil untuk mengunjungi tempat donasi atau membantu membayar biaya medis seseorang yang sakit di lingkungan Anda.

FILOSOFI KUPU-KUPU
Seekor ulat harus berjuang dengan puasa dan menahan diri untuk berhasil menjadi kupu-kupu. Yang dapat Anda ajarkan melalui fi losofi ulat ini adalah tentang menunda kepuasan.

Konsep ini merupakan keterampilan kunci yang dibutuhkan untuk melatih si kecil cerdas investasi jangka panjang. Sosok kupu-kupu yang berpenampilan cantik ditujukan untuk menginspirasi anak pada perjuangan dan pengorbanan yang harus ia lalui.

TABUNGAN BERBUNGA
Seribu rupiah nilainya bukan lagi seribu rupiah, jika disimpan di rekening berbunga. Anak-anak berusia 7 tahun lebih akan dapat memahami konsep ini jika Anda memberi mereka contoh konkret. Misalnya perhitungan yang riil dari bank tempat Anda menabung atau mendaftarkan rekening tabungan anak.

Ligwina Hananto, CEO Quantum Magna Finacial dalam acara Instagram Live @parentingindonesia, Senin, 9 Mei 2022 mengatakan bahwa mengajarkan tentang uang pada anak itu bukan melulu soal menabung. Menabung adalah skill terakhir dari 4 skill penting yang harus dimiliki anak. 

Mengajarkan anak untuk tidak boros bukan dengan cara menabung. “Ada  rumus untuk mengajarkan soal uang kepada anak, yaitu MBBM,” kata Wina. 

MBBM menurut Wina adalah:

- Menghasilkan uang. Dari mana anak memperoleh uangnya? Balita pada umumnya mendapat uang saat lebaran atau hari raya lain seperi Imlek. Artinya hanya setahun sekali. 


Berbagi. Anak-anak harus diajarkan untuk berbagi sebagian dari uang yang dia peroleh. “Ambil 50% untuk ditabung, dan sisanya untuk berbagi dan belanja,” kata Wina.


Berbelanja. Anak harus belajar berbelanja. “Memang anak-anak kebutuhannya sudah terpenuhi sehingga sering tidak ada lagi yang harus dibeli. Tapi anak-anak terkadang sangat ingin membeli mainan yang dia kepengen. Dari uangnya itu dia bisa membeli mainan yang dia mau.” Wina menyarankan agar orang tua mengajak anak untuk melihat-lihat mainan yang dia inginkan. Apakah uangnya cukup? Kalau tidak cukup apa yang harus dilakukan? “Ya simpan dulu. Ini sekaligus mengajarkan anak untuk menunda keinginan.”


Menabung. Ini hal terakhir yang diajarkan kepada anak. “Kalau uangnya belum cukup untuk membeli mainan, simpan dulu,” tegas Wina. 

 

“Para pemboros di luaran sana sewaktu kecil hanya diajarkan menabung, tetapi tidak diajarkan berbelanja. Bagaimana bisa menabung kalau 3 skill di atasnya belum diajarkan?” Kata Wina. Kemudian ia menceritakan kisah seorang temannya yang tiba-tiba menggunakan uangnya secara tidak terkendali. “Macam kuda lepas kandang. Dia menjadi kalap berbelanja karena sejak kecil hanya disuruh menabung dan hanya menabung.” 


Ketika uang anak disimpan oleh ibunya dan dia tidak merasakan uangnya, saat itu anak belajar tentang investasi bodong. Demikian bunyi unggahan di media sosial. Menanggapi hal itu, Wina menyarankan kepada para bunda agar bunda jujur pada anak soal uangnya. “Tunjukkan kepada anak bahwa uang yang didapatkannya dimasukkan ke bank dan ada bukti setorannya. Tabungan anak QQ ibunya.” 

Simak selengkapnya IGTV @parentingindonesia 

Baca juga: 
18 Cara Mengajari Anak Menulis

 


Topic

Ajarkan Konsep Uang Pada Anak



Artikel Rekomendasi