Jangan Lakukan 9 Hal Ini Saat Memberikan Obat pada Anak

 


Saat anak sakit, karena khawatir, orang tua sering kali terburu-buru memberikan obat agar si kecil cepat sembuh. Masalahnya, karena kurang cermat kita kerap mengambil tindakan-tindakan keliru dalam memberikan obat.

Padahal, kesalahan memberikan obat bisa berakibat fatal pada anak. Maka itu, hati-hati Bun, hindari lakukan 9 hal ini agar tidak terjadi kesalahan saat memberikan obat pada anak

1. Tak patuhi aturan pemberian obat
Karena tidak teliti kala membaca label atau akibat faktor lupa, terkadang orang tua memberi obat tidak sesuai tata cara yang berlaku.

Kata dokter: Penting mengikuti aturan pemberian obat.  Misalnya, obat diminum setelah makan tidak boleh diminum sebelum makan, dan begitu pula sebaliknya. Selain membuat obat bekerja secara efektif, cara itu juga bisa meminimalisir efek samping, seperti diare dan nyeri perut.

2. Tidak menghabiskan antibiotik
Karena merasa kondisi anak sudah membaik, terkadang orang tua menyudahi pemberian antibiotik.  Padahal, tindakan itu justru bisa membuat penyakit kambuh kembali dan menyulitkan tubuh anak memerangi penyakit serupa di lain waktu.

Kata dokter: Keharusan menghabiskan antibiotika adalah untuk membasmi kuman penyakit hingga tuntas dan menghindari reaksi imun tubuh anak terhadap dosis obat yang sama di lain waktu. Pasalnya, kuman penyakit yang masih bertahan hidup akibat pemberian obat ‘separuh jalan’ ini akan bertambah kuat sehingga tidak mempan lagi dibasmi dengan dosis antibiotik yang sama. Akibatnya, lain waktu, dokter perlu meningkatkan dosis  antibiotik.

Baca juga: Cara Tepat Memberi Bayi Obat Pencahar

3. Tidak menakar obat dengan benar
Bukannya menggunakan sendok takar obat yang diberikan dari apotek, terkadang orang tua menggunakan sendok teh atau sendok makan untuk memberi obat pada anak.

Kata dokter: Sendok makan, sendok teh, dan jenis sendok lainnya tidak bisa digunakan karena memiliki ukuran yang berbedabeda, tergantung mereknya. Pemberian obat dengan gelas obat juga kurang disarankan.

4. Memberi dosis obat berdasarkan usia, bukan berat badan
Orang tua  kadang lupa mengingat atau mengabaikan dosis yang dianjurkan dokter. Akibatnya, anak berisiko mendapat dosis yang terlalu sedikit atau lebih besar daripada yang dibutuhkannya.

Kata dokter: Penggolongan dosis berdasarkan usia  tertera pada kemasan obat dilakukan berdasarkan berat badan yang umumnya dimiliki oleh anak dalam rentang usia tertentu. Itu sebabnya, Anda mesti bertanya pada dokter mengenai dosis yang tepat, terutama jika anak terbilang memiliki berat
badan di bawah atau di atas rata-rata anak seusianya.

 

 


Topic

#obatanak



Artikel Rekomendasi