Saat Anak Mengalami Pelecehan Seksual

 

Waspada bila anak berubah, yang tadinya ceria berubah murung dan cengeng, dari banyak bercerita jadi pendiam atau bahkan tiba-tiba mengalami gangguan tidur –seperti sering mimpi buruk– dan kemunduran perilaku yang tidak sesuai usianya –kembali mengompol dan mengemut jempol. Peristiwa kejahatan seksual biasanya disertai ancaman. Karena anak sulit berterus terang pada orang lain, maka kecemasan yang dialaminya cenderung tampak dalam perilakunya sehari-hari

Orangtua juga perlu tahu bahwa memperlihatkan materi berkonten pornografi pada anak, atau memperlihatkan alat kelamin bahkan melakukan masturbasi di depan anak, juga merupakan kejahatan seksual. Efek jangka panjang yang dialami korban di antaranya kepercayaan diri yang rendah, sulit mempercayai orang lain, cemas, depresi, bahkan mungkin terjadi masalah seksual di kemudian hari

Lalu apa yang harus dilakukan jika anak menjadi korban kejahatan seksual?

Tunjukkan reaksi rasional. Orangtua mana yang tidak syok ketika tahu anaknya menjadi korban? Apalagi ketika tahu pelaku adalah keluarga dekat. Perasaan bersalah karena tidak dapat melindungi yang bercampur amarah kadang menyebabkan orangtua histeris dan emosional, yang ditunjukkan sesaat setelah anak selesai bercerita. Hal ini menyebabkan anak tambah merasa bersalah karena menceritakan peristiwa tersebut.

Tekankan pada anak, bahwa kejadian itu bukanlah kesalahannya, melainkan kesalahan pelaku. Hal ini penting mengingat banyak korban memiliki kepercayaan bahwa kejahatan seksual yang terjadi adalah kesalahannya. Tunjukkan pada anak bahwa Anda menghargai kepercayaan dan keberaniannya untuk bercerita pada Anda.

Berikan dukungan penuh, secara emosional dan psikologis. Anak membutuhkan dukungan, kenyamanan, dan cinta kasih Anda lebih dari sebelumnya. Anak dapat menghadapi kejadian itu dengan lebih baik ketika ayah-bunda dan lingkungan di sekitarnya peduli dan menerima keadaan dirinya.

Segera konsultasikan kondisi anak ke pihak yang berkompeten untuk membantunya memulihkan trauma psikologis yang dialaminya, sehingga dapat meminimalisasi dampak jangka panjang.

 



Artikel Rekomendasi