Stimulasi Perkembangan Berpikir Anak, Lakukan Ini

 

Foto: envato

Dalam rentang usia dua sampai 6 tahun, anak memasuki tahap perkembangan kognitif yang disebut oleh Jean Piaget, ahli perkembangan asal Swiss, sebagai tahap praoperasional. Ciri-ciri tahap praoperasional adalah:
- Proses berpikir anak tidak terjadi tanpa kehadiran benda maupun perilaku. Ini karena kemampuan anak menangkap penjelasan terbatas pada hal-hal yang bersifat kongkret saja.
- Kemampuan bicaranya meningkat dan memahami simbol-simbol lain juga meningkat, menyerap berbagai kata yang baik maupun yang tidak baik.
- Meniru perilaku orang dewasa dan permainan anak-anak yang lebih besar.
- Dapat bermain pura-pura seperti menggunakan kardus besar menjadi mobil-mobilan, atau bermain rumah-rumahan.
- Belum mampu memahami simbol angka sebagai jumlah suatu benda. 
- Berpikir kongkrit, sehingga ketika minta sesuatu pada ibunya lewat telepon, dia berharap benda yang dia minta langsung muncul dari telepon. 
- Kemampuan berpikir anak usia ini masih dibatasi oleh egosentris, belum mampu membedakan antara sudut pandang dirinya sendiri dengan sudut pandang orang lain. 
- Belum mampu melakukan klasifikasi.


Peneliti lain, Renee Baillargeon  melakukan riset terhadap anak usia 2 1/2 tahun. Kepada anak diberikan bantal merah dan sebuah miniaturnya. Renee menyembunyikan bantal besar di ruang besar, dan bantal miniatur di miniatur kamar. Ketika diminta mencari, anak tersebu mencari bantal besar di ruang yang besar, dan mencari miniatur bantal di kamar mini. Renee menyimpulkan bahwa anak usia ini mampu memahami berbandingan (ukuran). 

Temuan John Flavel adalah,  anak di tahap perkembangan berpikir operasional ini mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Ketika John minta pada seorang anak berumur 3 tahun berbicara dengan anak yang lebih muda, anak tersebut berusaha mengubah cara bicaranya sehingga anak yang lebih kecil memahami maksudnya.  

Anak usia 5 tahun sangat senang mencari tahu tentang cara kerja sebuah benda. Bagaimana kipas angin bisa berputar, bagaimana mobil-mobilan bisa digerakkan oleh tenaga baterai, bagaimana jam bisa bergerak jarumnya dan berbunyi. Itu sebabnya anak usia 5 tahun sangat suka membongkar mainannya. 

Kesimpulan para peneliti perkembangan otak anak setelah Piaget adalah, anak usia 2 sampai 5 tahun sudah dapat berpikir logis, dan mampu mengintepretasi lingkungannya. Ada beberapa teori Piaget yang tidak berlaku bagi semua anak. Itu sebabnya orang tua sebaiknya memberikan stimulasi terus menerus mulai janin di dalam kandungan sampai anak lahir.

Rangsang anak untuk berbagai skill ini:
- Memahami sebab akibat. Tidak hanya lewat permainan, lewat peristiwa sehari-hari juga penting. Misalnya, ketika Anda gagal menyalakan lilin karena tertiup angin dari kipas angin, minta kepada anak untuk mematikan kipas angin. Untuk lebih memberikan kejelasan, ajak anak mencoba menyalakan lilin di depan kipas angin yang sedang berputar.
- Memahami sudut pandang orang lain. Minta anak untuk tidak berteriak-teriak karena menurut Anda suaranya terlalu keras dan Anda jadi sulit berpikir.
- Membuat kategori atau klasifikasi. Ketika Anda mengangkat cucian dari jemuran, minta anak untuk memisahkan kaos kaki dan meletakkan di satu tempat. Dan seterusnya, minta dia memisahkan pakaiannya dari pakaian yang lain. 
- Perbandingan ukuran. Bermain tebak benda. Misalnya; benda apa saja yang biasanya ada di dalam lemari tempat penyimpanan. 


IR 


Baca Juga:
Si Kecil Mulai Berpikir Logis

 



Artikel Rekomendasi

post4

Agar Anak Santun Saat Bertamu

Perilaku anak saat Anda ajak bertamu tak jarang seperti gangsing yang tak henti berputar-putar. Tak bosan ia pegang ini-itu, yang bisa membuat Anda malu. Berikut kiat agar anak santun saat bertamu... read more