4 Karakter yang Bisa Ditiru Anak dari Pemimpin Dunia

 

123rf

Dunia sepertinya tak pernah kehabisan stok pemimpin hebat. Mulai dari zaman nabi-nabi hingga pemimpin masa kini, seperti Obama, Justin Trudeau, dan Jokowi. Para pemimpin tersebut memiliki karakter hebat sehingga dicintai warga dunia. Nah, adakah salah satu dari antara pemimpin hebat tersebut yang menjadi idola Bunda?

Pakar Psikologi Anak Rini Hildayani mengatakan, semua anak adalah calon pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap orang tua menanamkan karakter positif yang diperlukan setiap calon pemimpin. Penasaran bagaimana cara menanamkan karakter seperti yang dimiliki orang-orang hebat dunia? Anda harus tahu dahulu karakter apa saja yang bisa si kecil tiru dari para pemimpin tersebut:
 
Rendah Hati
Bila membaca kisah mengenai masa kecil Presiden Jokowi, tak ada yang spesial atau semacam ‘petunjuk’ bahwa ia akan menjadi Presiden Republik Indonesia di masa kini. Jokowi kecil kerap disebut oleh orang sekitarnya sebagai sosok yang pendiam dan rendah hati. Ia tidak pernah terlihat bicara sinis, selalu membungkuk, bila bertemu orang yang lebih tua langsung salam, dan selalu menghormati siapa pun. Yuk, Bun, tanamkan kebiasaan ini pada si kecil.

Contoh sikap rendah hati juga ditunjukkan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Menurut kabar, ia tak mau keluarganya mendapat perlakuan istimewa hanya karena ia menjabat sebagai perdana menteri. Sang istri, Sophie, juga tidak mau dipanggil Madame, panggilan khas istri pejabat.

Pekerja Keras
Siapa tak kenal Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Sri menduduki jabatan prestisius sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dan yang menarik, ia seorang perempuan sekaligus orang Indonesia pertama yang sukses menduduki posisi tersebut. Pencapaiannya itu pastilah dilatarbelakangi oleh kerja keras yang ia lakukan selama ini.

Sri yang tumbuh bersama 9 saudara kandung dan orang tua yang ‘hanya’ berprofesi sebagai dosen memang tak mengizinkan keterbatasan ekonomi menghalanginya berprestasi. Berkat ketekunan dan kerja keras, ia mampu menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar doktor. Prinsipnya, sepanjang seseorang mau terus belajar, berani mencoba, rajin, bekerja keras, dan tidak pernah menyerah, percayalah bahwa sukses dapat diraih!

Tapi ingat Bunda, bekerja keras harus juga dilandasi dengan nilai hidup yang baik. Di antaranya, memiliki integritas dan jujur. Jika tidak, hasil kerja keras tersebut tidak akan membawa manfaat dan kebaikan bagi diri dan orang-orang di sekitarnya.
 
Jujur
Inilah sikap seorang pemimpin yang paling sulit dicari, yaitu jujur. Menanamkan kejujuran haruslah dilakukan sejak dini agar di masa mendatang anak tidak tumbuh menjadi sosok yang tidak dapat dipercaya. Jadikan diri Anda role model. Ketika Anda menjanjikan sesuatu pada anak, lakukanlah.

Atau, Anda bisa menceritakan tokoh dunia yang dikenal karena kejujurannya. “Lihat pemimpin ini, Nak! Ia tak segan membantu rakyat kecil dengan uang operasional yang diberikan negara kepadanya. Padahal kalau ia mau, uang itu bisa saja langsung masuk ke kantong pribadinya!”
 
Tanggung Jawab
Konsisten melakukan tugas sebagai pemimpin dan melaksanakan amanat yang diberikan dengan sebaik-baiknya, itulah yang disebut dengan tanggung jawab. Anda bisa memberi contoh Menteri Susi Pudjiastuti. Begitu diberi tugas memimpin Departemen Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Jokowi, ia bekerja secara total. Langkah-langkahnya terbilang cukup ekstrem, terutama soal kebijakannya menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di lautan Indonesia. Meski dikecam, ia terus bekerja, karena merasa dirinya bertanggung jawab atas kedaulatan wilayah perairan Indonesia.

Jadi, Bunda, apakah Anda sudah siap membentuk pemimpin dunia selanjutnya? (Vania/Irma)

Baca juga:
Kapan Karakter Bayi Muncul?
Ciptakan Balita Berani

 



Artikel Rekomendasi