Bermain dengan Sesuatu di Kepala

 

Fotosearch


Di masa transisinya, anak terlihat senang membenturkan kepalanya. Apalagi ketika Anda tidak memberikan apa yang ia minta atau memberikan larangan saat ia bermain, ia akan semakin melakukannya. Ternyata, selain itu ada beberapa aksi lain yang dilakukan balita usia ini yang menarik perhatian Anda. Biasanya, hal ini ia lakukan karena ia masih egois serta belum memiliki kemampuan bahasa yang baik sehingga kurang mampu mengekspresikan perasaannya.

Menarik rambut
Suka menarik-narik rambut dapat membuat rambut anak rontok dan menyebabkan kebotakan. Biasanya, anak suka melakukannya untuk memberikan rasa tenang saat ia merasakan cemas. Kecemasan yang dirasakan bisa datang dari keluarga, lingkungan, dan juga konflik emosi di dalam diri balita sendiri, lho. Cari tahu penyebabnya dan alihkan anak pada kegiatan lain seperti menggambar atau bermain. Jika ia masih suka menarik-narik rambut, Anda bisa mencoba untuk memotong rambutnya lebih pendek agar ia tidak terlalu mudah menarik rambut.

Memukul kepala
Tak perlu terlalu khawatir saat balita Anda suka memukul kepalanya. Hal ini normal dan umum terjadi karena anak sedang belajar motorik khas hingga usia 3 tahun nantinya. Beberapa faktor penyebabnya adalah karena anak merasa nyaman saat memukul kepala, ada infeksi telinga yang menimbulkan rasa sakit atau perasaan frustasi atau tidak nyaman secara emosi. Jadi, ada baiknya jika Bunda memeriksakan anak ke dokter anak untuk melihat kemungkinan terjadinya infeksi telinga atau gangguan lainnya. Berikan kenyamanan pada balita dan pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitarnya yang dapat melukai kepala anak.

Menjedotkan kepala
Anak sering membenturkan kepala ke dinding, tetapi tenang saja, karena rasa sakit yang ia alami justru menahan ia membenturkan kepalanya lebih keras. Ia akan melakukannya sesuai rasa sakit yang bisa ia toleransi. Alasan balita melakukan ini biasanya karena frustasi. Selain itu, anak yang kurang terstimulasi dengan baik, bosan dan kesepian juga kerap menjedotkan kepalanya sebagai usaha mendapatkan stimulasi dan perhatian. Saat ia membenturkan kepala, pastikan ia tidak melukai dirinya dan ajak anak mengungkapkan perasaannya. Jika ia masih terus melakukannya, segera konsultasikan pada dokter.

Suka memutar kepala
Pernahkah balita Anda memutar-mutar kepalanya bahkan menghentak-hentak seperti mengikuti irama musik saat sedang tidak ada musik? Faktanya, anak laki-laki melakukannya tiga kali lebih banyak daripada perempuan. Waspadai jika anak suka melakukannya, karena bisa saja balita mengalami guncangan otak, gangguan keseimbangan, atau akibat terbentur benda-benda keras. Tapi jika tidak ada gangguan serius, siasati dengan musik. Katakan, “Kamu boleh berputar tetapi sesuai dengan iringan musik ya…” atau buat lingkaran besar dan minta anak mengelilingi garis tersebut membentuk gerakan berputar. Nah, bisa sambil melatih motoriknya, juga, kan?

Garuk-garuk
Menggaruk-garuk kepala sendiri mungkin memberikan sensasi yang menyenangkan. Tetapi, karena ia belum tahu ukuran kekuatannya hal ini bisa saja menyebabkan goresan dan membuat kulit kepalanya terluka. Coba Bunda cek penyebabnya, apakah karena sensasinya, karena ia kebingungan, karena keringat di kepalanya sehingga menyebabkan gatal dan berketombe. Selain itu, balita yang mengantuk juga suka menggaruk kepalanya sambil menangis. Jadi, pastikan Anda tahu pasti penyebabnya.

(ERN/ERN)

 

 



Artikel Rekomendasi