Jenis Kecelakaan pada Bayi 0-6 Bulan

 

Meski berada di dalam rumah, bayi tak sepenuhnya aman. Saat menjelajah ruang sekitarnya, bayi kadang mengalami “kecelakaan” kecil. Meski demikian, jangan batasi geraknya, Bunda. Yang perlu Anda lakukan adalah mengantisipasi agar kecelakaan besar tidak terjadi.
 

JATUH DARI TEMPAT TIDUR
Biasa dialami bayi yang mulai bisa tengkurap dan aktif bergerak. Namun karena tulang kepala bayi masih lentur,  sehingga tidak mengakibatkan benturan keras pada otaknya.

Lakukan
  • Perhatikan posisi bayi saat terjatuh untuk mengetahui bagian tubuh yang terbentur lantai. Angkat dan peluk dia serta periksa ada/tidak bagian tubuh yang terluka atau mengalami pembengkakan. Bunda tak perlu berteriak.
  • Usap unggungnya untuk mengatasi rasa terkejut bila kepalanya tidak terbentur lantai. Lalu amati kondisinya selama beberapa waktu, sampai ia berhenti menangis dan tenang kembali.
  • Waspadai tanda-tanda gegar otak bila kepalanya membentur lantai, misalnya langsung pingsan, dalam 24 jam bayi muntah-muntah, mengamuk, gerakan kedua bola mata tidak simetris, gerakan kedua tangan dan kaki tidak sama aktif, atau menjadi sangat rewel. Bila ada gejala gegar otak, segera bawa ke dokter.
Cara Mencegah
  • Letakkan bayi di tempat tidur dengan diberi pengganjal –misalnya bantal atau guling- pada sisi yang berlawanan dengan tembok.
  • Letakkan bayi di dalam boks bila hendak ditinggal sebentar untuk meminimalkan kemungkinan berguling dan terjatuh.
  • Meletakkan kasur atau alas cukup tebal di lantai.
 

TERTUTUP SELIMUT
Dialami bayi di bawah umur 6 bulan dan membuatnya sulit bernapas. Bayi tidak mampu mengangkat selimut yang menutupi wajahnya karena kemampuan koordinasi gerak tangannya masih terbatas.
 
Lakukan
  • Angkat selimut yang menutupi wajahnya, jauhkan dari bayi. Angkat dan gendong si kecil. Setelah pulih, berikan ASI.
  • Segera bawa ke dokter bila kondisinya terlihat lemas atau membiru karena cukup lama kesulitan bernapas.
Cara Mencegah: Jauhkan selimut dari bayi ketika ia mulai bangun dan aktif bergerak. 

TERBENTUR
Dialami bayi yang sedang aktif bergerak atau bermain. Dapat terjadi  ketika bayi sedang berada di tempat tidur ataupun di lantai.
 
Lakukan
  • Raba seluruh bagian kepalanya, termasuk ubun-ubun dengan sedikit ditekan untuk memastikan bila ada benjolan atau nyeri. Usap bagian kepala yang terbentur sampai tangisnya terhenti. Berikan ASI untuk menenangkannya.
  • Periksa dengan teliti bagian tubuh lain yang terbentur. Amati pula mata, kelopak mata, dan raut wajahnya.
  • Kompres dengan air dingin benjolan besar yang mungkin muncul.
Cara Mencegah
  • Jauhkan semua benda keras di sekitar bayi yang berisiko terbentur saat merangkak atau mencoba meraih sesuatu.
  • Pasang bantalan pengaman di sekeliling tempat tidur untuk meminimalkan benturan, juga pengaman berupa benda empuk di area bayi beraktivitas.
 

MATA KELILIPAN
Bisa terjadi setiap saat dan di manapun. Umumnya butiran debu merupakan penyebabnya.
 
Lakukan
  • Cegah bayi mengucek mata karena akan menyebabkan iritasi pada selaput atau kelopak mata.
  • Bersihkan ujung mata dengan cotton bud yang sudah dibasahi air matang untuk mengangkat debu. Lakukan dari bagian luar mata sebelah dalam ke arah luar.
  • Teteskan obat mata dan biarkan partikel debu ke luar secara alami. Bila tampak tidak juga membaik, bawa ke dokter.
Cara Mencegah
Jaga kamar bayi dan seluruh rumah dalam keadaan bersih dan sebisa mungkin pasang karpet di area aktivitas bayi. Tutup semua lubang jendela dalam ruang di mana bayi berada untuk mengurangi debu masuk.
 

TERLILIT BENANG
Dialami bayi karena ada sisa benang yang tidak digunting pada pakaian, kaus tangan, kaus kaki, atau selimutnya.
Lakukan
  • Lepaskan lilitan. Amati bekas lilitan, bila ada goresan luka segera beri obat antiseptik cair untuk mencegah infeksi dan luka lekas mengering.
  • Balut luka dengan plester yang dilengkapi perban dan obat antiseptik, bila luka cukup dalam. Bersihkan luka terbuka dengan air bersih yang mengalir dan beri antiseptik cair.
Cara Mencegah
  • Periksa pakaian dan selimut bayi. Jika ada benang sisa dan berpotensi melilit tangan/kaki bayi, segera potong.
  • Potong kuku bayi secara rutin untuk meminimalkan kemungkinan kukunya manarik benang pada pakaian yang dikenakannya.

 



Artikel Rekomendasi