4 Hal yang Harus Dilakukan Bunda Agar Bayi Tak Kelebihan Garam

 

Ilustrasi anak menikmati makanannya. (Foto: Pixabay)


Bayi di bawah 6 bulan, hanya membutuhkan asupan garam dari ASI. Ketika memasuki fase MPASI hingga usia 12 bulan, mereka membutuhkan 200 mg sodium/hari yang juga bisa didapat dari makanan.
 
Jumlah tersebut tidak banyak. Namun, tanpa disadari, orang tua sering kali memberi bayi lebih banyak garam. Hal tersebut diungkapkan oleh Sarah Almond Bushell, nutrisionis anak dan ahli pemberian makan bayi di Inggris. Sarah menyebut bahwa hal ini bisa terjadi lantaran makanan yang diberikan saat MPASI seperti biskuit, kerupuk bayi, dan snack bayi lain seperti puff ternyata dapat menjadi kontributor garam dalam jumlah besar bagi bayi.
 
Ginjal bayi belum sematang orang dewasa, belum mampu memproses garam dalam jumlah besar dalam sekali jalan. Selain itu, asupan garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang menyebabkan bayi memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit jantung dan stroke saat dewasa kelak.
 
Oleh karenanya, Anda harus memerhatikan hal-hal berikut:
 
  1. Hindari Bumbu Instan
Sebaiknya gunakan berbagai rempah-rempah sebagai bumbu penambah rasa kapan pun Anda menyajikan makanan untuk bayi Anda. Bumbu instan umumnya mengandung garam yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan bayi Anda.
 
  1. Buat Kaldu Alami
Bila Anda terbiasa hidup dengan kaldu instan, baik rasa ayam atau sapi, saatnya bekerja di dapur lebih keras untuk membuat kaldu alami bagi bayi Anda. Buatlah kaldu dari tulang ayam, sapi, atau bahkan kepala ikan. Tak hanya itu, sayur yang direbus pun bisa menghasilkan kaldu yang tak kalah kaya rasa untuk bayi Anda.
 
  1. Periksa Label Makanan
Pastikan makanan bayi yang Anda beli, baik sereal, kerupuk, atau biskuit mengandung sedikit garam. Makanan-makanan tersebut selalu ditambahi garam sebagai bagian dari proses pemanggangan.
 
  1. Bijak Konsumsi Keju
Keju memang tinggi protein dan kalsium. Anda biasanya menggunakan keju sebagai salah satu bahan untuk meningkatkan berat badan si kecil. Bijaklah dalam memberikannya pada bayi, sebab keju sangat asin. Ketertarikan si kecil pada rasa asin mungkin membuat Anda tergiur untuk memberinya keju. Akan tetapi, pastikan tidak hanya mengandalkan keju sebagai sumber protein. Tetap selingi dengan daging sapi, ayam, ikan, telur, atau kacang-kacangan dan biji-bijian.


LELA LATIFA

 
 

 



Artikel Rekomendasi