Agar Bayi Tidur Lelap, Pahami Pola Tidurnya dan Koreksi Penyimpangannya

 

  

Dok. Fotosearch


Bayi tidur lelap dan tidak kerap bangun di malam hari adalah hal yang didambakan banyak orang tua. Selain itu, Anda dan bayi pun membutuhkan tidur yang berkulitas.

Kurang tidur, menurut beberapa penelitian, akan membuat Anda stres, yang dapat memengaruhi cara Anda mengasuh dan membesarkan anak. Anda juga bisa marah-marah tanpa sebab karena itu.

 
Baca juga: Tidur Nyenyak Bayi Cerdas

Nah, salah satu cara membuat bayi tidur lelap dan lama adalah dengan tidak tidur di tempat tidur yang sama dengan Anda.

Kesimpulan itu diambil setelah Dr. Ian Paul, dari Pennsylvania State University College of Medicine, AS, seperti dikutip www.cnn.com, menganalisis 230 ibu baru dan anak di Pennsylvania.

Padahal, menurut polling www.ayahbunda.co.id pada tahun 2016, dari 467 orang tua, 448 mengaku tidur bersama bayi mereka. 

Di AS sendiri,  menurut data Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, sekitar 50% orang tua juga berbagi tempat tidur dengan buah hati mereka.

Menurut Dr. Ian Paul, bayi yang  tempat tidurnya terpisah dengan orang tuanya memiliki waktu tidur yang lebih lama dibandingkan yang tidur bersama orang tuanya.

Baca juga: 4 Tip Supaya Bayi Tidur Pulas

Di usia 4 bulan, bayi-bayi yang tidur sendiri rata-rata tidur lelap sekitar 45 menit, meskipun mereka tidur dengan jumlah waktu yang sama seperti bayi-bayi yang tidur bersama orang tua mereka.

Sementara bayi usia 9 bulan yang tidur sendiri, tidur lebih lama 45 menit di malam hari, dan lebih lama 20 menit secara keseluruhan, dibandingkan bayi yang masih tidur dengan orang tuanya.

Perbedaan waktu tidur tersebut menghilang di usia 12 bulan, namun kembali di kemudian hari. 


Baca Juga: Serba Serbi Tidur Bayi


Agar bayi bisa tidur lelap bersama Anda, kenali pola tidur bayi. Dengan mengenali pola tidur bayi, Anda bisa mengoreksi pola tidur yang menyimpang.

 

1. Nocturnal baby

Jam tubuh bayi belum bisa membedakan siang dan malam. Siang hari ketika semua orang beraktifitas, bayi tidur. Sebaliknya, pada malam hari saatnya semua orang tidur, bayi aktif dan tampak segar. 

Lakukan:

- Ajak bayi beraktifitas di siang hari untuk mengurangi jam tidurnya. 

- Latihan menenangkan diri di jam tidur malamnya. Letakkan bayi di tempat tidurnya. Bila dia menangis, gendong sebentar. Lalu letakkan lagi. Bila menangis, gendong, lalu letakkan lagi seampai bayi tertidur.

- Bila pada malam hari bayi terbangun dan mengajak beraktifitas, abaikan. Biarkan lampu kamar tetap padam, jangan tanggapi bila bayi mengoceh sendiri mengajak Anda ‘ngobrol’. Ini untuk mengajarkan bayi soal jam tidur.

 

2. Early riser

Ini adalah bayi yang mudah tidur dan tidak sulit tidur nyenyak sepanjang malam. Hanya saja, bayi seperti ini akan bangun sebelum matahari terbit. 

Lakukan:

- Bila dia tidur sekamar dengan Anda, biarkan dia bermain sendiri di tempat tidurnya. 

- Biarkan lampu kamar tetap redup sampai Anda bangun di waktu yang sudah Anda tentukan.

- Biasanya bayi terbangun karena lapar. Kalau dia tidak menangis pertanda ia masih cukup kenyang. Tetapi bila dia menangis, susui bayi sampai dia tertidur lagi.

 

3. Predictable sleeper

Bayi tipe ini paling mudah ditangani. Ia terbiasa tidur dan bangun pada waktu yang semestinya. Bayi tipe ini memiliki jadwal tidur yang tetap dan tidak bermasalah dengan menenangkan diri ketika bangun di malam hari. Tapi jarang ada bayi yang punya kemampuan untuk tidur teratur sejak lahir. Biasanya di balik keteraturan tersebut ada perjuangan dari ibu yang melatih anak tidur teratur.

Lakukan: Pelihara dan terapkan jadwal tidur secara konsisten, tidak hanya di rumah tetapi juga saat di perjalanan atau menginap di tempat lain.

 

4. Cat napper

Bayi dengan tipe ini tidur nyenyak hanya beberapa menit, rata-rata hanya tidur selama 30 menit, dalam satu kali sesi. Ibaratnya baru saja Anda menarik napas sejenak, anak sudah kembali terjaga. Sesi tidur sekejap ini kerap membuat bayi mengantuk, meski sudah bangun. Tidak jarang ia jadi rewel lantaran sesi tidur yang tidak cukup memuaskan. Namun kebiasaan ini tidak selalu berlaku setiap saat. Ketika tidur di pelukan bunda, ia akan tidur lebih lama dibandingkan tidur di atas kasur. 

Lakukan:

- Tidurkan dia di dada bunda atau ayah secara bergantian dalam posisi tengkurap. Ini dapat mengatasi refleks moro (terkejut) yang membuat bayi sering terbangun. 


- Siapkan kamar tidur - bila ia tidur sekamar dengan Anda - yang kondusif. Tata tempat boks tidurnya senyaman mungkin; tenang, temaram, atau bunyikan musik lembut untuk mengiringi tidur bayi.

 

5. Restless sleepers

Bayi tipe ini tampak gelisah saat tidur, seperti orang dewasa yang sedang bermimpi buruk. Di mudah terbangun karena penyebab yang tidak jelas. Menurut Dr. Ethan, ada kemungkinan bayi tergolong tipe active sleeper. Alam bawah sadarnya tetap aktif meski ia sedang tidur. Tak perlu khawatir bayi kurang tidur karena dia tetap mendapat kualitas tidur meski tampak resah.

Lakukan: 

- Olesi telapak kakinya dengan sedikit minyak telon dengan sedikit pijatan lembut. Bila bayi menyusu ASI, pastikan makanan yang Anda konsumsi tidak mengandung alergen atau yang memroduksi gas. 

- Kenyangkan perutnya, kenakan pakaian yang nyaman, dan atur suhu kamar. Singkirkan boneka, selimut dan bantal guling yang memenuhi boks tidurnya.

Direvisi 3/4/22

 



Artikel Rekomendasi