Alergi Makanan Bisa Sembuh Jika Terus Konsumsi Penyebabnya, Mitos atau Fakta?

 

Foto ilustrasi (Freepik)
Bunda mungkin sudah pernah mendengar saran ini: kalau anak alergi makanan, justru kasih saja terus makanan itu, nanti alerginya bisa sembuh karena tubuhnya jadi kebal.

Saran tersebut cukup populer di kalangan masyarakat, bahkan sepertinya tak sedikit yang mempercayainya sebagai metode yang tepat untuk menangani alergi pada anak. Atau mungkin, Bunda sendiri pernah menggunakan metode itu, kemudian terbukti berhasil? Misalnya, anak mengalami alergi telur, lalu Bunda melanjutkan pemberian telur padanya sampai alerginya tidak muncul lagi.

Akan tetapi bagaimana sudut pandang medis terhadap cara tersebut? Sudah tepatkah? Atau justru berpotensi menimbulkan risiko maupun efek samping?

Konsultan alergi imunologi Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) menjelaskan bahwa memberikan paparan alergen dari makanan untuk penderita alergi secara terus-menerus dengan tujuan menimbulkan kekebalan, dalam istilah kedokteran dikenal sebagai imunoterapi. Namun, metode ini mensyaratkan harus dilakukan dengan dosis yang tepat. 

"Banyak anggapan itu di masyarakat. Kalau di kedokteran namanya imunoterapi. Jadi dikebalkan. Tapi dikebalkan itu harus dengan dosis tertentu dan dicobakan sedikit-sedikit. Kita tidak bisa mengatur sendiri dosis," kata Prof. Zaki di acara Instagram Live Ayahbunda, 5 Oktober 2020. 

Metode tersebut, menurut Prof. Zaki, bisa menghasilkan dua kemungkinan. Pertama, boleh jadi penderita alergi berhasil kebal dan alerginya sembuh. Kedua, alerginya justru makin parah.

 
Ilustrasi alergi makanan. Foto: Freepik

"Ada dua kemungkinan. Bisa kebal, bisa alerginya makin sensitif. Pernah kejadian seperti itu, ada kasus orang dewasa alergi udang, dicobakan udang sedikit demi sedikit. Begitu di akhir malah syok, karena makin sensitif. Itu namanya desensitisasi. Tujuannya mengurangi sensitif, malah jadi makin sensitif," kata Prof. Zaki. 

Prof. Zaki tidak menolak jika ada kemungkinan anak yang dulunya waktu bayi mengalami alergi makanan tertentu, kemudian terus-menerus diberikan makanan tersebut untuk menjadikannya, dan akhirnya sembuh saat anak sudah besar. Akan tetapi, kesembuhannya belum tentu karena intervensi imunoterapi tersebut, melainkan disebabkan oleh semakin matangnya sistem pencernaan anak seiring pertumbuhannya.

"Jadi tidak boleh. Kalaupun sembuh, belum tentu juga karena dikasihkan sedikit demi sedikit. Tetapi karena saluran cernanya jadi matang karena anaknya semakin besar," kata Prof. Zaki.

Saksikan video selengkapnya wawancara dengan Prof. Zaki di IGTV @ayahbunda atau klik link ini.  

Baca juga: Tak Cepat Diobati, Alergi Bisa Ganggu Kecerdasan Anak



ALI

 



Artikel Rekomendasi

post4

Efek Terlalu Cepat MPASI

Ketika sistem tubuh bayi belum siap menerima MPASI -usia kurang dari 6 bulan- namun ia sudah diberi MPASI, maka selain ancaman obesitas, banyak lagi dampak negatif yang timbul. ... read more