Apakah Bayi Anda Menderita Eksim? Baca 3 Faktanya di Sini!

 


Foto: Pixabay

 

Kulit bayi seharusnya lembut dan mulus. Eksim atau eczema dapat muncul sebagai bercak merah dan berkerak pada kulit bayi Anda selama beberapa bulan pertama. Hal ini cukup normal terjadi dan bisa diobati. Agar lebih paham bagaimana mengatasinya, baca 3 fakta tentang eksim seperti dilansir dari laman WebMD.com berikut ini. 
 

Seperti apa eksim bayi?
Eksim atau dermatitis atopik akan terlihat seperti bercak kulit merah atau kering yang hampir selalu terasa gatal dan kasar. Pada bayi sering muncul pada bagian pipi, sendi lengan, dan kaki mereka. Kadang sering tertukar dengan cradle cap (dermatitis seboroik) atau sering disebut kerak kulit kepala yang berwarna kekuningan hingga jauh lebih merah dan bersisik. Cradle cap muncul di kulit kepala, sisi hidung, kelopak mata dan alis, dan di belakang telinga yang akan sembuh setelah 8 bulan.

Kondisi eksim ternyata bisa menurun dalam keluarga. Jika orang tua menderita eksim, maka bayi kemungkinan besar juga akan terkena eksim. Masalah pada lapisan kulit yang memicu kelembapan sehingga memungkinkan kuman mudah keluar dan masuk juga bisa menjadi penyebabnya. Eksim terjadi ketika tubuh menghasilkan sel lemak terlalu sedikit yang disebut ceramides sehingga kulit akan kehilangan air dan menjadi sangat kering.

 

Apakah eksim bayi akan sembuh sendiri?
Pada beberapa kasus ada anak yang mengalami eksim hingga dewasa (meskipun tidak umum). Namun, mereka dengan kulit kering cenderung memiliki kemungkinan kondisi eksimnya lebih buruk. Berikut beberapa pemicu eksim yang harus dihindari oleh bayi dan balita:

Kulit kering
Hal ini membuat eksim pada bayi terasa lebih gatal. Kelembapan rendah, terutama ketika rumah panas dan udara kering bisa menjadi penyebabnya.

Iritasi
Coba pertimbangkan kembali penggunaan pakaian berbahan wol kasar, poliester, parfum, sabun tubuh, dan sabun cuci. Ini semua bisa memicu gejala.

Stres
Anak-anak yang mengalami eksim kemerahan biasanya muncul karena reaksi dari stres. Itu dapat menyebabkan kulit gatal dan teriritasi. Pada gilirannya akan meningkatkan gejala eksim mereka.

Panas dan keringat
Keduanya dapat memperburuk gatal-gatal pada eksim bayi.

Alergen
Beberapa ahli percaya bahwa mencoret susu sapi, kacang tanah, telur, atau buah-buahan tertentu dari daftar makanan anak-anak dapat membantu mengendalikan gejala eksim. Fyi, bayi masih bisa ‘terkena’ makanan ini jika Bunda memakannya sesaat sebelum menyusui.


Bagaimana cara perawatan eksim di rumah?
Langkah pertama untuk mengobati eksim yaitu dengan cara memberikan perhatian kepada kulit si kecil. Selanjutnya perhatikan 5 hal berikut ini untuk mencegah eksim kembali:

Oleskan pelembap
Jenis pelembap yang mengandung ceramides adalah pilihan terbaik. Ini tersedia di apotik atau bisa dibeli dengan resep dokter. Jika tidak ada, gunakan pelembap berkualitas baik yang biasanya bebas pewangi atau salep seperti petroleum jelly. Dengan mengoleskannya beberapa kali sehari setelah mandi akan membantu kulit bayi mempertahankan kelembaban alaminya.

Mandi air hangat
Cara ini melembapkan dan mendinginkan kulit, sekaligus dapat mengurangi rasa gatal. Pastikan airnya tidak terlalu panas dan mandikan si kecil tidak lebih dari 10 menit.

Pilih sabun ringan tanpa pewangi
Sabun wangi, deodoran, dan antibakteri dapat mengubah kulit sensitif bayi menjadi kasar. Gunakan sabun hanya untuk membersihkan permukaan kulit yang kotor seperti alat kelamin, tangan, dan kaki. Sisanya cukup dibilas menggunakan air saja. Pada bagian kulit yang kering sebaiknya ditepuk-tepuk saja, jangan digosok!

Kenakan pakaian yang nyaman dan bersih
Untuk menghindari iritasi akibat pakaian mengesek kulitnya, biarkan si kecil mengenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun. Jangan lupa selalu cuci pakaian baru sebelum dikenakan oleh bayi. Gunakan deterjen ringan dan bebas pewangi, ya.

Usahakan agar bayi tidak menggaruk kulitnya
Menggaruk dapat memperburuk ruam, menyebabkan infeksi, dan menyebabkan kulit yang teriritasi menjadi lebih tebal dan lebih kasar. Orang tua wajib memotong kuku bayi sesering mungkin agar si kecil tidak terluka ketika tanpa sengaja menggaruk kulitnya. Beberapa orang tua bahkan memakaikan scratch mittens atau sarung tangan pada si kecil untuk mencegah mereka menggaruk. Ada pula yang memakaikan kaus kaki panjang yang diselipkan di bawah baju lengan panjang sehingga lebih sulit bagi bayi untuk melepasnya.

 
 

PRIMA SOERATNO



Baca juga:

3 Masalah Kulit yang Diderita Bayi
Dermatitis Atopik Bisa Dicegah


 

 



Artikel Rekomendasi