ASI Lancar, Tidur Pulas

 

Fotosearch
Minggu-minggu pertama menyusui,  saya lelah dan kurang tidur. Apakah ibu lain mengalaminya?
Kurang tidur banyak dikeluhkan oleh ibu menyusui, terutama di masa nifas dan awal pemberian ASI eksklusif. Penyebabnya, ibu masih mengalami nyeri persalinan (nyeri punggung, nyeri vagina, nyeri saat berkemih, nyeri payudara), ibu masih beradaptasi dengan hadirnya bayi dan aktivitas menyusui, bayi sering menyusu di malam hari sehingga membangunkan ibu, bayi belum punya pola tidur yang rutin –siang banyak tidur, malam terjaga–sehingga ibu ikut bangun dan ibu kurang mendapat bantuan dari orang-orang di sekitarnya.
 
Apakah kurang tidur dapat mempengaruhi produksi ASI?
Bisa! Riset tahun 1997 di Universitas Pennsylvania, AS, menyebutkan, orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari akan stres, marah, sedih dan lelah mental. Stres dan kelelahan bisa memperlambat produksi ASI. Maka, sebelum bayi lahir, penting bagi ibu untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi selama masa menyusui. Informasi-informasi itu diharap dapat mengurangi risiko stres pada ibu menyusui, sehingga proses menyusui berjalan lancar.
 
Berapa jam kebutuhan tidur ibu menyusui, dan bagaimana agar saya cukup tidur padahal bayi menyusu terus?
Kebutuhan tidur orang dewasa adalah 8 jam sehari. Namun kebutuhan tidur juga dapat ditentukan oleh kualitasnya. Indikator tercukupinya waktu tidur adalah kondisi tubuh Anda segar sewaktu bangun. Cukup tidur di masa menyusui sangat penting guna menjaga kesehatan fisik dan mental ibu, serta untuk kelancaran produksi ASI.  Kebutuhan tidur 8 jam sehari bisa dibagi ke waktu tidur malam, pagi (sekitar pukul 08-00 -10.00), siang (sehabis makan siang)  atau sore (antara pukul 16.00 -18.00). Nasihat yang tetap efektif  adalah tidurlah setiap bayi tidur. Pengaturan jam tidur tersebut tidak berlaku bagi ibu menyusui yang bekerja, dan sudah habis masa cutinya. Untuk ibu bekerja, ia harus  mencukupi tidur di malam hari dengan cara tidur lebih awal.  
 
Tidurlah selagi bayi tidur. Tapi ketika ia tidur saya ingin melakukan me time. Bagaimana, nih?
Jalan tengahnya: lakukan me time yang bersifat relaksasi seperti berendam, dipijat,  creambath, berlatih yoga atau membaca. Hindari aktivitas yang bisa melelahkan sebab prioritas Anda saat ini  adalah menyusui dan memiliki waktu yang cukup untuk istirahat.
 
Tidur saya on-off karena bayi bangun terus. Sehatkah itu?
Tidak sehat. Tidur terputus-putus atau tidak nyenyak bisa memengaruhi kemampuan memori otak. Sebuah riset menemukan, orang yang sering terbangun tengah malam karena baru saja memiliki bayi, akan sulit dalam mengingat. Kontinuitas tidur faktor penting yang memengaruhi berbagai gangguan memori, termasuk Alzheimer, menurut Dr Luis de Lecea dari Universitas Stanford, Palo Alto, California (AS). Tidur terputus-putus memang sulit dihindari saat baru punya bayi. Anda dapat mengatasinya dengan minta  bantuan pasangan atau pengasuh bayi untuk bergantian merawat bayi saat ia bangun karena popoknya basah atau ingin bermain, sehingga Anda hanya bangun untuk menyusui saja.

Bila saya cuma bisa tidur 3-4 jam di malam hari karena bayi sering menyusu, apakah saya harus “membayar” dalam jumlah jam yang sama di siang hari?
Ya, tetapi tidak mesti sekaligus. Secara alamiah, tubuh yang kurang tidur akan “menagih” kebutuhan tidur. Kekurangan tidur 4 jam di malam  hari bisa dibayar dengan,  misalnya, tidur pagi selama 30 menit, lalu 1 jam di siang hari, atau tidur lebih awal esok malamnya. (DEN)

Baca juga:
Induksi Laktasi, Ibu Bisa Menyusui Bayi Adopsi
5 Mitos Menyusui, Benarkah?
Trik Menyusui Dalam Perjalanan

 



Artikel Rekomendasi

post4

Pusar Bayi Bodong

Disebut pusar bodong karena bentuk pusar (umbilical ring) yang seharusnya rata dengan perut, malah menonjol. Sebagian besar menutup spontan sebelum usia 1 tahun. Namun ada juga yang baru menutup sebel... read more