Aturan Berjemur Untuk Bayi dan Anak-Anak

 



Sebelum maraknya informasi berjemur dapat mencegah penularan COVID-19, sebenarnya menjemur bayi dan balita di pagi hari memang sudah sering dilakukan oleh banyak orang tua di Indonesia.
 
Sinar ultraviolet dalam kadar tertentu memang dapat membentuk vitamin D di dalam tubuh. Yang dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh dan kesehatan tulang Bayi, serta merangsang kerja hatinya sehingga tubuh bayi bisa memecah bilirubin yang membuat tubuhnya kuning.
 
Salah satu kunci meningkatkan imunitas adalah nutrisi. Nutrisi tidak hanya didapat dari makanan dan minuman, tetapi juga sinar matahari saat berjemur.
 
Meskipun sudah sering dilakukan, tenyata masih banyak orang tua yang salah kaprah dengan aturan menjemur anak ini. Misalnya, waktu yang tepat untuk menjemur anak, atau pemahaman keliru mengenai saat berjemur, anak tidak dipakaikan baju.
 
Berita yang simpang siur tentang berjemur dan menjemur bayi, tentu menyulitkan Bunda untuk memilih informasi  yang tepat. 
 
Anak-anak rentan akan sinar UV
 
Meski anak-anak sangat membutuhkan sinar matahari, di sisi lain, mereka juga rentan terhadap bahaya radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari. "Kulit bayi lebih tipis, pigmen relatif lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Karena itu tidak boleh terpajan langsung sinar matahari, harus di tempat teduh," kata dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK, seorang skin specialist.
 
Anak-anak berisiko lebih tinggi terapapar dampak dari sinar UV, seperti luka bakar dan kanker kulit apabila terlalu lama terkena sengatan matahari.
 
World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa, hingga usia 18 tahun, anak-anak cenderung lebih rentan terkena radiasi UV dibanding orang dewasa, karena sebagian besar kegiatan mereka berada di luar ruangan yang memungkinkan mereka terpapar sinar matahari.

 


Perhatikan ini, sebelum ajak anak berjemur
 
Anak-anak  sangat menikmati kegiatan bermain di luar ruangan tanpa menyadari efek berbahaya dari sinar UV yang dihasilkan sinar matahari. Oleh karena itu, Bunda wajib melindungi kulit sensitif si kecil dengan penanganan khusus.
 
- Bayi di bawah 12 bulan:  Berjemur di tempat yang teduh agar bayi tidak langsung tersengat sinar matahari. 
"Waktunya, pukul 09.00, dengan durasi awal 5 menit. Setelah itu bisa dinaikkan secara gradual 10-15 menit, 2-3 kali seminggu saja," saran dr. Arini. Jangan biarkan bayi atau balita sampai tertidur di bawah sinar matahari.
 
- Ajak si kecil untuk bermain di luar ruangan, namun di tempat yang teduh untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung saat mereka bermain di luar.
 
- Pastikan si kecil telah mengenakan pakaian atau perlengkapan yang bisa melindungi kulit mereka dari sengatan matahari. Misalnya topi, kacamata hitam, atau baju berbahan katun yang menutupi lengan.
 
- Beberapa kali aplikasikan sunscreen. Bunda pasti sudah paham betapa pentingnya penggunaan sunscreen untuk melindungi kulit anak dari sengatan matahari. Agar anak-anak nyaman mengenakan sunscreen, pilih produk sunscreen khusus anak yang tidak menimbulkan rasa lengket dan cocok untuk kulit sensitif. Oleskan pada wajah, lengan, leher, punggung, dan kaki anak.


Debbyani Nurinda
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Bayi Kuning, Bilirubin Tinggi

Kadar bilirubin bayi adalah salah satu hal yang diinformasikan pada Bunda setelah bayi lahir. Bisanya bayi boleh diajak pulang bila kadar bilirubinnya tidak lebih dari 10mg/dl.  ... read more