Bayi Baru Berisiko Tinggi Terkena Meningitis

 

Bayi baru berisiko tinggi terkena meningitis. Foto ilustrasi: Freepik

Meningitis merupakan penyakit serius yang menyebabkan peradangan pada meninges - lapisan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis paling sering disebabkan oleh virus dan bakteri. Meningitis bakteri biasanya lebih berbahaya daripada meningitis virus, meskipun keduanya membutuhkan perawatan medis yang cepat.
 
Kelompok usia berapa pun bisa terkena meningitis, mulai dari bayi hingga dewasa. Akan tetapi, menurut American Academy of Pediatrics atau AAP, bayi di bawah usia 2 bulan berisiko lebih tinggi terkena meningitis.

Para ahli tidak yakin mengapa bayi rentan menderita meningitis, tetapi mereka berasumsi kemungkinan itu bisa terkait dengan sistem kekebalan tubuh mereka yang belum matang.

Meningitis dapat memiliki efek buruk jangka panjang pada bayi dan bisa berakibat fatal pada beberapa kasus. Namun, perawatan medis yang cepat dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi serius.

Gejala meningitis pada bayi mungkin tidak begitu mencurigakan pada awalnya. Orang tua bisa jadi mengira bayi hanya lelah atau demam biasa serta menolak makan. Akan tetapi jika meningitis tidak segera ketahuan, kondisi bayi bisa terancam bahaya. 

Gejala meningitis yang paling umum pada bayi meliputi:
- Fontanel (ubun-ubun atau titik lunak di atas kepala) bengkak. Ini mungkin karena peningkatan tekanan atau cairan di otak.
- Demam. Suhu tinggi adalah tanda bahaya untuk infeksi, tetapi beberapa bayi, terutama yang berusia di bawah 3 bulan, mungkin tidak mengalami demam.
- Tangan dan kaki dingin tetapi badan hangat.
- Panas dingin. Ini mungkin termasuk menggigil atau kedinginan, dengan atau tanpa demam.
- Leher kaku. 
- Rewel dan menangis, terutama saat diangkat. Ini bisa disebabkan oleh leher yang sakit atau kaku atau nyeri otot dan tubuh.
- Napas cepat.
- Muntah terus menerus.
- Menolak makan.
- Rasa kantuk yang ekstrem. 
- Ruam merah atau gelap atau terdapat tanda pada tubuh.  -
- Jika bayi demam dan ruam, segera dapatkan perawatan medis.
- Bayi yang menunjukkan gejala meningitis harus mendapatkan perawatan medis segera. Perawatan yang cepat membantu memastikan hasil yang lebih baik.

Melindungi bayi dari meningitis
- Vaksinasi adalah kunci dari pencegahan meningitis. 
- Pastikan orang yang memiliki luka dingin atau rentan terhadap luka dingin tidak mencium atau melakukan kontak fisik dekat dengan bayi.
- Jauhkan bayi dari orang yang sakit atau orang batuk, bersin, dan tidak enak badan.
- Jauhkan bayi dari kerumunan orang jika memungkinkan.
- Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan atau botol untuk bayi.
- Minta orang lain untuk mencuci tangan sebelum menggendong bayi dan untuk tidak menyentuh wajah bayi.
- Jangan biarkan bayi terpapar asap rokok, yang dapat meningkatkan risiko terkena virus atau bakteri, seperti meningitis.

Gejala meningitis dapat datang dengan cepat dan menjadi serius pada bayi. Untuk alasan ini, bayi harus diberi perawatan medis sesegera mungkin jika ada gejala meningitis yang muncul. 

Referensi: meningitis.org, Medical News Today

Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi

post4

Pneumonia dan IPD

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, yang paling rentan bayi dan anak. Demam tinggi, kejang, dan gelisah adalah gejalanya.... read more

post4

Ayo, Tangkal Meningitis!

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 1,8 juta bayi dan balita meninggal setiap tahun akibat meningitis. Penyakit radang selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang ini, bisa berakibat fatal... read more