Sudah 1,2 Juta Bayi Di-Skrining Hipotiroid Kongenital
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more
Bayi baru lahir di Malaysia dinyatakan positif Covid-19. Kementerian Kesehatan setempat membenarkan adanya kasus tersebut pada bayi berusia 18 hari.
Menurut laporan New Straits Times, Selasa, 28 April 2020, Menteri Kesehatan Dr. Noor Hisham belum menentukan apakah bayi itu tertular virus dari ibu yang merupakan pasien Covid-19, baik sebelum maupun setelah kelahiran.
"Ya, ada kasus di mana bayi baru lahir ditemukan positif dengan virus, 18 hari setelah lahir," kata Dr. Noor Hisham tanpa menyebut jenis kelamin bayi.
"Namun, tidak ada masalah selama kehamilan dan sebagainya. Kami tidak yakin apakah virus itu ditularkan selama kehamilan," katanya. Disebutkan, selama proses persalinan juga tidak ada komplikasi.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa kasus Covid-19 yang menyerang bayi. Situs Kompas.com menyebut bayi berusia 1,5 tahun di Probolinggo dinyatakan positif Covid-19. Ia sempat mengalami sesak napas dan dirawat di RSUD Tongas.
Selain itu, kabar terbaru yakni pada Selasa, 28 April 2020, seorang bayi berusia 40 hari yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 27 April 2020.
Bayi tersebut belum dinyatakan positif Covid-19, namun berstatus PDP karena memiliki gejala yang ditemukan pada pasien Covid-19, yaitu sesak napas. Bayi ini juga memiliki riwayat kontak dengan banyak orang. Orang tuanya sempat mengajak bayi menghadiri hajatan, dan di acara hajatan tersebut terdapat beberapa orang yang mempunyai riwayat perjalanan ke zona merah Covid-19.
Sebelumnya, bayi berusia lima bulan di Tamansari Bogor juga positif terjangkit virus corona.
Lindungi bayi dan keluarga Anda dari virus corona
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik, terutama setiap akan menyentuh bayi dan menyiapkan makanannya.
- Tetap di rumah saja. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang luar, terlebih kerumunan massa.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang kotor.
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit pernapasan.
- Jaga benda dan permukaan di rumah tetap steril. Bersihkan dengan menggunakan disinfektan sesering mungkin.
Alika Rukhan
