Bayi Development Dysplasia of the Hip (DHH)

 

Panggul bayi miring, jika tidak  dikoreksi sejak dini, bayi  bisa cacat permanen.

Apa Development Dysplasia of the Hip (DHH)? DHH adalah gangguan yang terjadi karena tulang panjang (femur)  kaki lepas dari lengkung tulang panggul (acetabulum).  Berdasarkan statistik, kelainan ini  sering terjadi di bagian kiri ketimbang di bagian kanan. Sedangkan DHH yang mengenai bagian  kiri dan kanan hanya terjadi 20%. Di Indonesia belum ada data pasti berapa banyak bayi lahir dengan DHH. Di Australia diperkiran 2 dari 1000  kelahiran hidup mengalami DHH.

Ciri-ciri  DHH pada bayi lahir? Secara fisik dapat dilihat:
• Kaki tidak simetris dengan lipatan paha berlebih pada kaki yang ada kelainan.
• Kaki yang terkena tampak  lebih pendek dari kaki yang lainnya.

Apa tindakan dokter untuk mengetahui adanya DHH? Dokter melakukan pemeriksaan dengan menggunakan:
  • Tes Barlow, yaitu tes yang dilakukan dengan cara  memegang kaki yang dicurigai dan membukanya ke arah samping. Bila bayi menangis, pertanda adanya DHH.
  • Tes Ortolani, dilakukan dengan menekuk kedua kaki bayi, kemudian dibuka dan jika terdengar suara ‘klik’ kemungkinan terkena DDH
  • Tes Galeaze, dilakukan dengan menekuk lutut bayi dan melihat apakah panjangnya sama atau tidak.
  • Jika dicurigai ada kelainan, pada anak usia 6 bulan ke bawah akan dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi, yang akan memperlihatkan  kelainan secara lebih jelas. Sedangkan pada anak usia di atas 6 bulan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan rontgen.
Penyebab DHH? Belum diketahui secara pasti. Ada dugaan karena  lahir sungsang, berat tubuh  berlebihan, uterus ibu sempit yang menyebabkan panggul tertekan,  faktor keturunan dan sering juga bersamaan dengan kelainan bawaan seperti down syndrom atau cerebral palcy. Bayi perempuan diketahui mengalami DHH lebih banyak dibanding bayi laki-laki karena otot pada bayi perempuan lebih lentur dibanding otot bayi laki-laki.
Dugaan lainnya adalah faktor kebiasaan menggendong dan membedong bayi.  Bayi yang digendong menghadap ke depan, menimbulkan tekanan pada tulang puggung bayi yang juga menyebabkan pergeseran sendi antara tulang paha dan panggul, yang berisiko bayi mengalami DHH. Bayi yang dibedong dengan kaki rapat  satu sama lain dan lurus juga berpotensi terkena gangguan itu

Bisakah dikoreksi dan bagaimana caranya? DHH bisa dikoreksi dengan terapi yang  berbeda,  sesuai  usia bayi.
  • Terapi pada  bayi berusia kurang dari 6 bulan adalah dengan memasang
  • Pavlik Harness,  yaitu sebuah alat berbentuk M yang dikenalkan oleh Arnold  Pavlik, ahli bedah ortopedi berkebangsaan Ceznia, tahun 1950 .  Alat ini membantu mendorong femur masuk ke dalam acetabulum. Alat ini umumnya dipasang selama 3 sampai 9 bulan dan  tidak boleh dibuka.  Orang tua akan mengalami kesulitan dalam memandikan dan mengganti popok karena alat ini tidak boleh dibuka. Tingkat keberhasilan alat ini mencapai 90%.   
  • Terapi untuk anak  usia 6 bulan – 1 tahun yang mulai aktif bergerak
  • disarankan dilakukan pembedahan dengan penyembuhan yang memakan waktu panjang dengan tingkat keberhasilan yang cukup memuaskan.
  • Terapi untuk anak usia 1 – 3 tahun adalah dengan lebih dulu melakukan
  • traksi, yaitu memasang alat penahan di bagian tulang yang mengalami gangguan.  Setelah itu baru dilakukan operasi.
  • Terapi untuk anak usia 3 tahun ke atas adalah dengan operasi tulang  panggul
  • secara keseluruhan yang disebut hip replacement.
Apa akibatnya jika DHH terlambat ditangani? Anak   akan menyeret sebelah kakinya ketika mulai merangkak dan kemampuan berjalannya lambat. Atau, dia akan berjalan pincang jika sudah bisa berjalan. Hingga saat ini belum ada cara untuk mencegahnya. (me)


 



Artikel Rekomendasi