Bayi Selalu Punya Alasan untuk Menangis

 

freepik


Kalau tidak menangis, bagaimana bayi berkomunikasi? Tapi bayi yang  menangis tiada henti bisa membuat bunda kehilangan kesabaran, dan ayah jadi ikutan panik.
 
Banyak orang tua tidak siap dengan kondisi ini; bayi menangis sepanjang malam, tidak dapat ditenangkan dengan cara apa pun. Bagaimana seorang ibu yang dilanda lelah dan panik bisa menenangkan anak?
 
Istirahat dulu, biar bayi ditangani ayahnya, atau mungkin ibu atau ibu mertua. Meski hanya sekejap, istirahat dapat memulihkan tenaga ibu dan menenangkan pikirannya.
 
Gendong dan peluk. Adalah solusi pertama yang dilakukan oleh ibu untuk menenangkan bayi menangis, karena memeluk dan mengayun bayi bisa memberi rasa nyaman. Tak ada yang salah dengan apa yang Anda lakukan. Dengarkan kata hati Anda, apa yang ingin Anda lakukan untuk menolong bayi. Tapi hati-hati, mengayun bayi terlalu keras dapat membuatnya cedera otak.
 
Cari penyebab bayi menangis. Ini akan memudahkan Anda untuk menenangkannya. Selain pengetahuan tentang penyebab bayi menangis, kedekatan ibu dengan bayi akan membantu ibu memahami tangisnya.
 
Ini alasan bayi menangis dan dia ingin Anda tahu
 
“Aku lapaaar..”  Bayi biasa menyusu setiap 2 sampai 3 jam sekali. Ada bayi yang baru menyusu sebentar tapi sudah kenyang, itu karena ada udara yang ikut tertelan. Reaks  terhadap rasa lapar ini berbeda pada setiap bayi. Ada yang tidak sabar dan tidak mau menunggu, menangis keras. Ada yang langsung tenang, begitu mengetahui Anda sudah memberi respon.

“Perutku nggak enak…”  Mungkin ia mau sendawa, mungkin juga mau buang angina. Ada bayi yang menangis keras saat hendak buang angin karena perutnya sakit.  Setelah menyusu, sendawakan bayi sebelum ia menangis.
 
“Basah, pipisku panas.” Bayi yang mengenakan popok kain akan lebih cepat merasakan popoknya basah, dan membuatnya terganggu dan menangis keras. Terlebih bila ada ruam di bokongnya.
 
“Aku mau dibungkus.” Ada bayi yang merasa lebih nyaman dengan dibedong, meski kedua tangannya berada di luar. Coba bedong bayi bila dengan cara apa pun dia tidak mau ditenangkan.
 
“Capek!”  Umumnya bayi baru lahir tidur selama 16 jam, tetapi ada yang butuh lebih lama.
 
“Bosan, terlentang terus.” Cobalah menggendong bayi pada posisi lain. Letakkan punggun bayi di dada Anda, sehingga kepalanya ditopang oleh dada Anda. Biarkan bayi melihat ke   arah depan, untuk memeroleh pemandangan yang berbeda dari biasa.
 
“Ibu, di mana kau?” Sunyi sepi tidak ada bunyi detak jantung ibu. Selama 9 bulan ia mendengarnya. Telungkupkan bayi di dada Anda saat tidur malam, atau bergantian dengan ayahnya. Posisi ini dapat membuatnya tidur nyenyak.
 
“Panas!” Baju bayi tak harus tebal. Cek pakaiannya, bila ia berkeringat banyak, ganti dengan pakaian yang kering. Pastikan ventilasi di kamar Anda baik untuk sirkulasi udara. Atau AC di kamar Anda suhunya tidak terlalu tinggi.
 
“Ada yang bisa diisap?” Seperti ingin menyusu, tetapi ketika disorongkan payudara dia hanya mengisap seperti ngempeng. Biarkan saja, karena di fase oral  ini kebutuhannya mengisap cukup tinggi.
 
“Sakit perut.” Apa sebabnya? Coba perhatikan yang Anda makan.

“Sudah, sudah cukup.” Dia lelah karena overstimulasi. Masuk kamar, redupkan ruangan, nyalakan AC. Stimulasi pendengaran atau penglihatan bisa melelahkan bayi. Masuklah ke dalam kamar yang tenang. (IR)
 

 

 



Artikel Rekomendasi