Mencegah Kematian Mendadak Saat Bayi Tidur
Saat tidur, bayi dapat mengalami kematian mendadak. Simak artikel ini dan temukan penyebabnya!... read more
Anda harus tahu bahwa ada produk botol susu terbuat dari polikarbonat, yaitu plastik kaku yang memiliki potensi melarutkan bisphenol A dalam susu anak. Bisphenol A (BPA) telah lama diketahui sebagai penyebab beberapa masalah kesehatan, seperti gangguan hormon dan obesitas. Karena, zat BPA yang terkandung dalam botol susu bayi dapat terlepas dari botol dan akhirnya masuk bercampur dalam susu bayi, pada akhirnya masuk ke dalam tubuh bayi.
Adapun kandungan berbahaya selain dari Bisphenol A, yaitu Bisphenol B (BPB), yang merupakan zat granulular kristal atau cokelat yang tidak larut dalam air. Walau tidak larut dalam air, namun zat ini bisa mengkontaminasi air susu dalam botol/dot.
National Toxicology Program, yaitu sebuah badan dalam Departemen Kesehatan Amerika Serikat yang menangani penggunaan bahan kimia pada barang kebutuhan sehari-hari - mengungkapkan ada beberapa permasalahan saraf yang berhubungan dengan perilaku anak, akibat paparan BPA.
Hal itu bisa dihindari dengan memilih botol susu dari bahan plastik yang aman atau botol kaca. Tetapi botol kaca juga memiliki kelemahan karena mudah pecah dan retak, terutama saat dipanaskan untuk sterilisasi. Dan, jika pecah akan sangat berbahaya bagi anak, sebab bisa saja pecahan kaca masuk ke dalam susu.
Maka itu, botol plastik memang bisa jadi pilihan aman. Tapi yang seperti apa? Botol plastik yang aman untuk anak adalah botol yang berlambang #2 HDPE, #4 LDPE and #5 PP. Plastik tersebut dibuat dari polypropylene atau polyethylene yang diketahui tidak melarutkan karsinogen, zat penyebab kanker. Untuk mengetahuinya Anda tinggal melihat lambang #2, #4 dan #5 yang berada di bagian bawah botol.
Agar botol yang digunakan anak aman, selalu sterilkan botol menggunakan air mendidih atau peralatan steril eletronik. Jika Anda menggunakan alat steril botol elektronik, bersihkanlah secara teratur. Periksa juga dot anak, jika sobek segera ganti karena bisa saja sobekannya terlepas dan tertelan. (DEN)
Baca juga:
Lepas Botol
Bahaya Kandungan BPA pada Botol Bayi
Memberi Susu dari Botol
Adapun kandungan berbahaya selain dari Bisphenol A, yaitu Bisphenol B (BPB), yang merupakan zat granulular kristal atau cokelat yang tidak larut dalam air. Walau tidak larut dalam air, namun zat ini bisa mengkontaminasi air susu dalam botol/dot.
National Toxicology Program, yaitu sebuah badan dalam Departemen Kesehatan Amerika Serikat yang menangani penggunaan bahan kimia pada barang kebutuhan sehari-hari - mengungkapkan ada beberapa permasalahan saraf yang berhubungan dengan perilaku anak, akibat paparan BPA.
Hal itu bisa dihindari dengan memilih botol susu dari bahan plastik yang aman atau botol kaca. Tetapi botol kaca juga memiliki kelemahan karena mudah pecah dan retak, terutama saat dipanaskan untuk sterilisasi. Dan, jika pecah akan sangat berbahaya bagi anak, sebab bisa saja pecahan kaca masuk ke dalam susu.
Maka itu, botol plastik memang bisa jadi pilihan aman. Tapi yang seperti apa? Botol plastik yang aman untuk anak adalah botol yang berlambang #2 HDPE, #4 LDPE and #5 PP. Plastik tersebut dibuat dari polypropylene atau polyethylene yang diketahui tidak melarutkan karsinogen, zat penyebab kanker. Untuk mengetahuinya Anda tinggal melihat lambang #2, #4 dan #5 yang berada di bagian bawah botol.
Agar botol yang digunakan anak aman, selalu sterilkan botol menggunakan air mendidih atau peralatan steril eletronik. Jika Anda menggunakan alat steril botol elektronik, bersihkanlah secara teratur. Periksa juga dot anak, jika sobek segera ganti karena bisa saja sobekannya terlepas dan tertelan. (DEN)
Baca juga:
Lepas Botol
Bahaya Kandungan BPA pada Botol Bayi
Memberi Susu dari Botol
