Cara Mudah Menyusui

 

Fotosearch

Tahap 6 – Tanda bayi cukup ASI
Saat sedang asyik menikmati peran sebagai ibu baru. Eeh.. tiba-tiba si buah hati jatuh sakit dan berat badan pun tak kunjung naik. Apakah ada yang salah dalam menyusui si kecil? Dilansir www.idai.or.id, indikasi bayi cukup ASI adalah bila posisi dan perlekatan benar, buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan bau menyengat, bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibu, dan berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 minggu.

Tahap 7 - Berlatih memompa
Dalam beberapa bulan ke depan Anda akan dihadapkan dengan pilihan kembali bekerja. Sebagai ibu bekerja, persiapkan dari sekarang untuk tetap bisa memberikan ASI ekslusif pada si kecil. Mulailah berlatih memompa ASI! Menurut dr. Yolanda Safitri, MPH (M) dari Bunda International Clinic, Jakarta, secara umum baiknya memompa ASI setelah menyusui bayi, supaya maksimal mendapatkan jumlah ASI yang dibutuhkan. Boleh juga pada pagi hari pukul 04.00-06.00, karena pada pada saat itu hormon prolactin masih tinggi jadi ASIP yang didapatkan pun bisa lebih banyak.

Tahap 8 – Hidup sehat
Semenjak memiliki buah hati, Anda hanya fokus pada aktivitas merawat bayi. Memandikan si kecil, menyusui, belanja kebutuhan bayi, memikirkan sesuatu yang Anda sendiri berkata “duuh.. saya sepertinya tidak bisa”,  hingga membuat Anda merasa tertekan. Padahal ketika menyusui, sang ibu harus tetap menjaga kesehatannya baik fisik atau pun psikis. “Hal penting bagi seorang ibu menyusui adalah kondisi psikologisnya harus tetap merasa bahagia, tenang, rileks, dan tidak boleh stres. Sehingga membuat ASI yang keluar pun kuat. Pola makanan juga mendukung untuk kelancaran ASI Anda, mulailah perbanyak mengonsumsi sayuran seperti bayam, katuk, dan kacang-kacangan. Ditambah konsumsi buah-buahan berair seperti semangka, jambu air, dan pepaya,” ujar dr. Yolanda.

Tahap 9 – Berikan edukasi pada pengasuh
Sebagai ibu bekerja, Anda dan suami memutuskan untuk memakai jasa pengasuh bayi. Segera ajarkan pengasuh bayi dalam pemberian ASIP. Ingatkan pada pengasuh untuk tidak mencairkan ASI dengan microwave karena akan menghancurkan kandungan vitamin dalam ASI. Jika pengasuh ingin mencairkan ASI beku, kurang lebih setengah jam sebelum menyusui ambil wadah ASI dari lemari pendingin kemudian hangatkan dengan memegang wadah tersebuh di bawah air mengalir yang hangat. Secara bertahap tingkatkan suhu air sampai ASI cair dan hangat, kocok botol ASI sebelum ASI diberikan pada bayi. Tekankan juga pada pengasuh untuk tidak menyimpan atau membekukan ulang sisa susu yang tidak dihabiskan agar bayi terhindar dari risiko diare.

Tahapan 10 – Perah ASI di Kantor
Sebelum melahirkan, bicarakan dengan atasan Anda tentang rencana untuk terus menyusui saat kembali bekerja. Mengingat lama cuti hamil dan melahirkan hanya 3 bulan, maka Anda harus pintar-pintar memanfaatkan waktu untuk terus memerah ASI. Setidaknya atasan Anda mengetahui komitmen Anda tetap menyusui, sehingga Anda tidak kaku ketika mencari tempat pribadi untuk memerah ASI di sela waktu Anda bekerja. Buatlah jadwal memerah ASI. Misalnya, berangkat lebih pagi sehingga sampai kantor Anda dapat memerah ASI terlebih dahulu pukul 08.30-09.00, lalu waktu istirahat pukul 12.00-13.00, dan sebelum jam pulang kantor sekitar pukul 16.00-17.00. Rutinkan jadwal memerah ASI di kantor, agar stok ASIP tetap tercukupi untuk si buah hati Anda di rumah. (DEN)


Baca juga:
Trik Menyusui Dalam Perjalanan
Berapa Lama ASI Perah Dapat Bertahan?
Lakukan Ini Untuk Meningkatkan Jumlah ASI Perah

 



Artikel Rekomendasi