Dermatitis Atopik Bisa Dicegah

 

Freepik


Dermatitis atopik atau yang dikenal masyarakat sebagai eksim susu, merupakan penyakit kulit paling banyak pada bayi dan anak, yang mengintai 10-20% anak-anak tanpa diketahui penyebab pastinya. Kemungkinan terkena semakin besar jika ada riwayat alergi, asma, dan eksim dalam keluarga.

Untungnya,sekitar 50% anak-anak yang pernah terkena eksim atopik saat bayi akan sembuh penyakitnya ketika menginjak 2 tahun. Selebihnya, sekitar 85% akan sembuh ketika mereka berusia 5 tahunan.

Menurut dr. Molly Dumakuri, SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, dermatitis atopik pada bayi dan dan anak biasa disertai gatal. Selain itu timbul bintil-bintil kemerahan, gatal, yang kemudian bila berlangsung lama (kronik), kulit menjadi kering, bersisik, luka-luka atau menebal, dan menjadi kehitaman. Penyakit ini umumnya menyerang bayi baru lahir hingga usia 3 bulan di wajah, pipi, dagu, dahi, terkadang muncul di bagian siku dan lututnya, dan juga hilang timbul di daerah pergelangan kakinya.
 

Hati-hati iritasi!

Malangnya, jika tangan balita kotor misal kena air liur atau bekas susu dan menyentuh lukanya, bagian yang terkena eksim itu bisa teriritasi. Balita akan merasa gatal dan panas. Tak heran jika ia menjadi rewel.

Hingga kini, belum ada obat yang tepat untuk mengatasi eksim susu. Cara terbaik mengendalikannya adalah menghindari pemicunya, yakni:
  1. Mandi memakai sabun dengan pH netral dan yang mengandung pelembab; hindari pembersih antibakteri.
  2. Mandi air hangat 1-2 kali sehari dan tidak lebih dari 10 menit setiap kalinya.
  3. Mengoleskan krim steroid diberikan sesuai resep dokter dan bila sudah sembuh kulit harus dijaga kelembabannya dengan mengoleskan krim pelembab segera setelah mandi.
  4. Pakaian baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membersihkan formaldehid atau bahan kimia tambahan.
  5. Mencuci pakaian dengan deterjen harus dibilas dengan baik.
  6. Selesai berenang harus segera mandi untuk membilas sisa klorin.
  7. Bayi dan anak jangan terlalu sering dimandikan, cukup dua kali sehari, jangan menggosok terlalu kuat.
  8. Jangan memakai pakian terlalu tebal, ketat, atau kotor, atau yang bersifat iritan (wol atau sintetik); bahan katun kebih baik.
  9. Pada bayi penting diperhatikan kebersihan daerah popok.
  10. Hindari makanan yang dicurigai menyebabkan kekambuhan dan lakukan diet sesuai petunjuk dokter.
 
Intinya, dermatitis atopik atau eksim susu merupakan eksim yang sering kambuh, penyebabnya belum jelas, dan banyak faktor mempengaruhi kekambuhannya. Usahakan Anda selalu menjaga kebersihan kulit bayi, menghindari faktor penyebab kekambuhan, dan menjaga kulit tetap lembap dengan mengoleskan pelembap segera setelah mandi. (WIT)



Baca juga:
Kulit Bayi Sensitif? Ini Cara Menanganinya!
Kulit Bayi Bengkak dan Kemerahan. Mungkinkah Selulitis?
5 Manfaat Minyak Kelapa Untuk Kulit Bayi

 



Artikel Rekomendasi