Keringat pada Bayi dan Hal yang Harus Diwaspadai Orangtua

 

Foto: Envato


Berkeringat adalah cara tubuh membuang zat yang tidak diperlukan tubuh. Dari keringat bayi, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatannya.

 

Hampir di seluruh permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang disebut kelenjar sebasea. Kelenjar itu berfungsi untuk mengeluarkan keringat, yang juga berfungsi untuk mendingingkan suhu tubuh. 

 

Seperti orang dewasa, bayi juga mengalami berekeringat. Sistem saraf yang mengontrol temperatur tubuh pada bayi, juga mengatur pengeluaran keringat untuk menetralisir suhu. 

 

Dalam cuaca panas, setelah aktif bergerak dan anak sakit, tubuh bayi perlu mengeluarkan keringat. Selain untuk mendinginkan suhu tubuh, zat-zat dan elektrolit yang tidak diperlukan harus dikeluarkan. 

 

Banyak sedikitnya keringat dipengaruhi bebeapa faktor. Ada yang normal atau dipicu oleh kondisi tertentu, begitu pula lokasi keringat yang keluar, ada penyebabnya. Perhatikan kondisi keringat ini pada bayi:

 

1. Keringat dingin, adalah kondisi di mana tubuh bayi berkeringat namun permukaan kulitnya lembap sehingga terasa dingin. Keringat dingin perlu diwaspadai sebagai pertanda penyakit atau tubuh sedang melawan infeksi. Khususnya ketika keringat dingin disertai demam, menggigil serta gejala lainnya. Bila disertai demam, bisa jadi keringat dingin merupakan salah satu gejala radang tenggorokan atau flu, juga gejala radang di bagian dalam tubuh lainnya. Setelain itu keringat dingin pada bayi juga dapat dipicu oleh mimpi buruk akbiat kelelahan, dan obat tertentu.

 

2. Banjir keringat. Kelenjar keringat pada anak lebih banyak dibanding orang dewasa. Selain itu sistem termo regulasi atau sistem pengatur suhu di tubuhnya belum matang dibanding orang dewasa. Sistem termo regulasi ini terpacu saat anak tidur nyenyak sehingga kerap dijumpai bayi berkeringat banyak saat tidur panjang dan nyenyak Karena bayi menghabiskan waktu lebih banyak untuk tidur nyenyak mereka cenderung lebih banyak berkeringat di malam hari. Meski demikian ada kondisi yang disebut keringat berlebih, yakni ketika bayi berkeringat banyak tak hanya saat tidur.

 

Beberapa faktor penyebabnya antara lain kodnisi udara yang terlalu hangat, memakai selimut yang terlalu tebal, penggunaan bedong yang terlalu kencang, dan pakaian yang terlalu tebal. Banyak orang tua yang takut bayinya kedingingan sehingga kerap memakaikan pakaian yang berlebihan atau tidak berani menyalakan pendingin ruangan. Bagian tubuh yang kerap mengeluarkan banyak keringat adalah ketiak, telapak tangan, kaki, kepala, dan wajah. 



 

Waspada!

 

1. Bayi tanpa keringat. Jika kulit bayi tampak sedikit mengilap, warna kulit kemerahan, tidak berkeringat pada cuaca panas sekalipun, suhu tubuh sering meningkat, menolak berpakaian tebal dan tidak nyaman saat bergerak, bisa merupakan gejala hipohidrosis. Yaitu gangguan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada saraf pusat, penyakit sistem saraf pusat perifer, gangguan neuropati perifer atau kelainan kulit. 

 

2. Gangguan jantung bila anak berkeringat berlebih selama melakukan kegiatan harian seperti menyusu. Bisa merupakan pertanda gangguan jantung bawaan. Terutama bila disertai warna kulit pucat saat menangis atau menyusu, dan berat badan tidak bertambah. Bayi dengan gangguan jantung berkeringat terus menerus karena jantungnya harus bekerja keras memompa darah secara efisien. 

 

Laili Damayanti


Konsultan: dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A, RS Premiere Bintaro
 

 



Artikel Rekomendasi