Masalah Pertumbuhan Bayi

 

Perkembangan bayi di belahan dunia manapun akan mengikuti pola yang sama. Setelah menguasai satu tahapan milestone, bayi belajar menguasai tahapan selanjutnya. Sayangnya ada bayi yang lebih lambat berkembang dari milestone yang berlaku. Namun, hal tersebut tidak perlu Anda khawatirkan.

Berikut tanda-tanda yang harus Anda waspadai:

Pola tidur tidak teratur. Pada bulan pertama, bayi tidur 13-16 jam sehari, tapi dalam pola yang tidak teratur. Ketika usia 4-6 bulan, bayi seharusnya sudah mengembangkan pola tidur yang teratur dan bisa tidur sepanjang malam. Namun, bayi yang mengalami masalah perkembangan tidak punya pola tidur yang teratur. Waktu tidur bayi tidak konsisten dan dia tidak bisa tertidur sendiri. Pantau selalu tidur bayi untuk mengetahui apakah bayi mengalami gangguan seperti sleep apnea (napas terhenti). Gangguan tidur ini  bisa mempengaruhi kualitas tidurnya. Kurang tidur menciptakan reaksi berantai pada perilakunya di siang hari, misalnya anak rewel atau terlalu aktif.

Pola makan tidak teratur. Makanan yang cukup dan sehat selama satu tahun pertama penting karena pertumbuhan dan perkembangan bayi banyak terjadi di tahun pertama hidupnya. Disarankan bayi makan sesuai kebutuhannya, kapanpun dia lapar tidak perlu dijadwalkan.  Bayi pasti membentuk pola makannya sendiri. Seiring dia tumbuh, pola makannya tumbuh juga. Jarak waktu antar makan makin jauh dan bayi akan makan dengan lahap. Bayi yang makan dengan baik dalam 2 minggu akan mendapat berat badannya (BB) kembali sama seperti saat dia lahir. Karena biasanya bayi  berkurang BB setelah lahir. BB bayi normalnya akan bertambah sekitar 1-1,5 ons perhari.

Hampir selalu menangis. Menangis adalah bentuk komunikasi bayi pada orang tuanya. Hal ini normal dilakukan oleh bayi ketika dia  lapar, ngantuk, butuh perhatian, tidak nyaman, popoknya basah dan lain-lain. Biasanya begitu kebutuhannya terpenuhi, bayi akan berhenti menangis. Memang adakalanya Anda kesulitan mengetahui penyebab dia menangis. Tapi  bayi yang punya masalah dalam pertumbuhannya hampir selalu menangis. Menghadapi bayi dengan tenang membantu Anda mengenali kebutuhannya.

Hampir selalu rewel. Bayi biasanya rewel saat berusia 2-3 minggu dengan puncaknya usia 6 minggu. Rewelnya akan hilang  di usia 3-4 bulan. Biasanya berlangsung 2-4 jam sehari. Rewel yang normal, umumnya terjadi di waktu yang sama setiap hari dengan intensitas yang sama. Bayi juga merespon hal yang sama ketika ditenangkan, seperti digendong atau diayun-ayun. Namun, cara tersebut hanya belangsung beberapa hari sehingga Anda butuh cara berbeda untuk menenangkannya. Bayi yang punya masalah perkembangan hampir selalu merasa terganggu. Bila mulai  rewel, dia  sulit   ditenangkan. Waspada bila hal ini terjadi ketika sudah lewat usia 4 bulan, bisa jadi bayi mengalami cidera fisik seperti terkilir atau patah tulang, atau bayi sakit.

Jarang bersuara. Bayi mulai mengeluarkan suara “ooh” atau “aah” sekitar usia 2-3 bulan. Ketika usia 4-6 bulan bayi mulai mengoceh (babling) mengeluarkan kata “da-da” atau “ma-ma.” Dia tampak memberi respon saat Anda tertawa atau menggelitikinya. Anda harus waspada bila usia 6 bulan anak tidak mengeluarkan suara atau berhenti ngoceh. Bawa anak ke dokter untuk membicarakan kemungkinan bayi mengalami keterlambatan bahasa atau punya masalah pendengaran.

Tidak tertarik dengan mainannya. Ketika usia 2-4 bulan, bayi mulai tertarik pada benda-benda  di sekitarnya. Sayangnya rentang konsentrasi bayi masih pendek. Ketika Anda berikan mainan, bayi hanya mainkan sebentar kemudian dia lupakan. Walaupun hanya sebentar, tapi anak menunjukkan minatnya saat disodori mainan. Anda tidak juga perlu khawatir bila anak lebih memilih memainkan benda lain yang bukan mainannya seperti sendok atau gelas. Bayi usia 5-6 bulan sudah bisa duduk dan menjangkau benda-benda yang ada di sekitarnya. Anda harus waspada bila bayi tidak tertarik dengan benda-benda baru yang Anda berikan padanya.

Tidak menatap mata. Sekitar usia 6-8 minggu, bayi mulai kontak mata untuk pertama kali. Peristiwa ini menunjukkan otak bayi berkembang dan perkembangan kemampuan komunikasinya. Bila bayi menatap Anda, tapi tidak fokus melihat, mungkin perkembangannya hanya sedikit terlambat. Namun, jika hingga usia lebih dari 3 bulan dan belum melakukan kontak mata, sebaiknya ajak bayi ke dokter untuk mengetahui apakah bayi mengalami masalah mata atau justru menemukan masalah lainnya. (me)





 



Artikel Rekomendasi