Penting, Tes Pendengaran Bayi Baru

 


 Satu sampai dua bayi dari setiap 1000 kelahiran mengalami gangguan pendengaran. Itu sebabnya pemeriksaan  di awal kelahiran sangat penting, untuk menunjang tumbuh kembangnya kelak terutama perkembangan bicara dan bahasanya. Salah satunya dengan melakukan tes pendengaran.  

Tes pendengaran dapat dialakukan sejak 12 jam pertama kelahiran bayi. Atau dilakukan saat bayi tidur pada awal minggu.  Tes pendengaran  dijalani si kecil di fasilitas kesehatan tempat Anda melahirkan. Ada 2 jenis tes pendengaran yang akan dijalani bayi Anda,   yaitu ABR (Auditory Brainstem Response) dan OAE (Otoacoustic Emissions).

ABR (Auditory Brainstem Response) dilakukan dengan cara menempelkan alat tes  di beberapa bagian bayi, yaitu dahi, bagian belakang leher, dan bahu. Earphone kecil akan dipasang di telinga bayi. Earphone ini  akan mengeluarkan bunyi klik yang lembut dan semakin mengeras untuk mengetahui respon telinga bayi.

OAE (Otoacoustic Emissions) yaitu tes menggunakan sebuah alat kecil - soft-tipped earpiece - yang diletakkan di bagian luar telinga bayi. Alat ini akan mengirimkan bunyi klik ke bagian bawah telinga. Ketika telinga menerima suara, bagian dalam, yang dikenal sebagai koklea (rumah siput), biasanya akan menghasilkan gema. Alat ini bisa mendeteksi respon bayi terhadap suara.

Tes ini berlangsung beberapa menit, tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak membuat bayi terluka.  Tes ini dilakukan saat bayi Anda tertidur atau dalam kondisi tenang. Anda pun bisa menemani si kecil saat tes berlangsung. Hasilnya bisa langsung didapat setelah tes selesai dilakukan.
 
Jika hasil tes menunjukkan  bayi memberi respon yang sesuai  dengan tabel ukuran atau  clear response dari kedua telinga kiri dan kanan, maka pendengaran bayi Anda tidak bermasalah. Namun jika hasil tes menunjukkan respon yang kurang sesuai dengan tabel ukuran atau  refer response maka tes akan diulang dan dilakukan beberapa minggu setelah tes pertama.
 
Hasil  tes ini seperti dilansir oleh www.pregnancybirthbaby.org.au dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, seperti adanya cairan yang masuk ke rongga telinga saat proses kelahiran, adanya cairan sementara di dalam rongga, atau saat tes dilakukan lingkungan di sekitar kurang tenang atau bayi terlalu aktif.
 
Jika Si Kecil Tidak Lulus Tes Pendengaran, sangat penting untuk mengulang tes yang belum memunuhi skor yang ditentukan. Jika pada tes kedua hasilnya tetap belum lulus, si kecil akan dirujuk ke paediatric audiologist untuk melihat apakah ada masalah pada pendengarannya.
Dan jika pada tes lanjutan ini kedua telinga tetap tidak lulus, paediatric audiologist akan segera dilakukan observasi lanjutan.

Skrining yang berikutnya akan dilakukan  saat bayi berusia 2-3 bulan. Tes terakhir ini bisa juga untuk melihat apakah masalah pendengaran pada si kecil bersifat permanen atau hanya sementara. Dan hasil ini sangat menentukan perawatan selanjutnya yang akan diberikan pada si kecil.
 
Prima Soeratno

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Tes Pendengaran Bayi Baru Lahir

Kemampuan mendengar bayi akan menjadi salah satu ?bekal? baginya untuk belajar bicara. Apa yang mamu didengarnya, ikut menentukan apa yang mampu dikatannya. Deteksi dini gangguan pendengaran bayi. ... read more