Pertusis, Batuk 100 Hari Masih Bisa Menyerang Bayi

 

123RF
Batuk rejan atau juga kerap disebut pertusis ini merupakan infeksi bakteri yang paling berbahaya, karena dapat mengancam jiwa pada bayi usia di bawah 6 bulan. Dulu, sebelum vaksin DPT ditemukan, batuk rejan dianggap penyebab utama kematian bayi.

Batuk rejan, pertusis atau batuk 100 hari disebabkan oleh bakteri bordetella pertussis yang menyebar melalui udara. Anda dapat melakukan pencegahan dengan memberikan vaksinasi pertussis. Biasanya dokter akan memberikan vaksin pertusis bersamaan dengan vaksin difteri dan tetanus yang disebut DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus). dr. Rifan Fauzie Sp.A, Divisi Respirologi KSM Anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, menganjurkan agar Anda melakukan pencegahan dengan menjalankan program imunisasi secara teratur, lengkap dan tepat waktu.
 
Gejala:
- Biasanya diawali dengan demam.
- Batuk pilek biasa hingga timbul gejala batuk yang lebih berat dalam durasi yang lebih panjang.
- Beberapa kasus bayi yang kecil seringkali mengalami henti napas (apnea) yang dapat membahayakan hidupnya.
- Bibir dan wajah menjadi pucat dan membiru.
- Asupan makanan yang tidak baik.

Setelah satu sampai 2 minggu gejala semakin memburuk. Lendir kental menumpuk di saluran napas yang mengakibatkan batuk tak terkendali. Serangan batuh yang parah dan berkepanjangan dapat:
- Memicu muntah.
- Membuat wajah memerah sampai membiru.
- Kelelahan ekstrim.
- Ada suara bernada tinggi saat menghirup udara berikutnya.

Faktor risiko: Bayi berusia di bawah 12 bulan yang berlum divaksin atau belum menerima vaksinasi yang dianjurkan, punya risiko tinggi komplikasi dan meninggal. 


Pada bayi terutama yang berumur kurang dari 6 bulan komplikasi batuk rejan lebih parah dan termasuk:
- Fadang paru.
- Napas melambat atau berhenti bernapas.
- Dehidrasi atau penurunan berat badan karena sulit makan.
- Kejang.
- Kerusakan otak.

Bayi butuh perawatan di Rumah Sakit karena cenderung mengalami komplikasi batuk rejan.


Remaja dan orang dewasa sembuh dari pertusis tanpa masalah. Ketika terjadi komplikasi, itu sebagai efek samping dari batuk berat seperti:
- Tulang rusuk memar atau retak.
- Hernia perut.
- Pecah pembuluh di kulit atau bagian putih mata. 

 
Pengobatan: Sebaiknya tidak memberinya obat batuk sembarangan di apotik atau toko obat. Segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. 

(Desy Septiyani)


Direvisi 29/4/22

Baca Juga:
Pneumonia Atau Bronkiolitis

 



Artikel Rekomendasi