Pneumonia Rentan Pada Bayi

 

Menurut data badan kesehatan dunia WHO dan UNICEF Pneumonia dianggap predator utama anak di dunia. Karena bila tak ditangani secara cepat dan tepat, fatal akibatnya. Akibat pneumonia memang tidak secantik namanya. Pneumonia sebenarnya bukan penyakit baru. Menurut American Lung Association, penyakit yang kerap menyerang bayi usia dua bulan sampai anak 5 tahun ini sudah jadi penyebab kematian nomor satu di Amerika pada tahun 1936.

Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan organ paru meradang. Kantong-kantong udara dalam paru, yang disebut alveoli, dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuannya menyerap oksigen berkurang. Kondisi ini mengakibatkan sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Infeksi ini sering juga bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus, salah satu cabang dari sistem pernapasan, yang biasa disebut bronchopneumonia.

Rentan pada Bayi. Pneumonia yang terjadi pada bayi baru lahir, antara lain karena:  
  • Ketuban pecah sebelum waktunya. Akibatnya, janin terendam cairan ketuban yang sudah terinfeksi (amnionitis), lalu menghirupnya masuk ke dalam paru.
  • Pernapasan bayi dibantu ventilator. Infeksi bisa terjadi saat bayi menghirup oksigen dengan alat bantu.
Mikroorganisme penyebab pneumonia ini bisa berupa:
  • Bakteri, yang paling umum Streptococcus pneumoniae.
  • Virus, yang makin banyak teridentifikasi menyebabkan pneumonia, termasuk virus influensa yang kebanyakan menyerang saluran pernapasan bagian atas.  
  • Jamur. Pneumonia yang diduga disebabkan jamur antara lain Pneumocystitis carinii pneumonia (PCP). Jenis pneumonia ini sering ditemukan menjadi tanda awal serangan penyakit pada pengidap HIV/AIDS. Selain jamur, PCP diduga juga disebabkan oleh masuknya makanan, cairan, gas dan debu ke dalam tubuh.
Datangnya mikroorganisme penyebab pneumonia  bisa melalui infeksi pada daerah mulut dan tenggorokan. Kemudian menembus jaringan mukosa, yaitu lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas, lalu masuk ke pembuluh darah mengikuti aliran darah hingga akhirnya sampai ke paru, bahkan bisa sampai ke selaput otak. Bila peradangan terjadi di selaput otak, risiko bayi meninggal sangat besar.




 



Artikel Rekomendasi