Serba-Serbi MPASI: Benarkah Anak Anda Kurang Makan dan Perlu Suplemen?

 

Menilai kecukupan asupan dan apakah anak perlu suplemen tidak cukup sehari. Foto: Freepik



Anda sudah membuat MPASI 4* (4 bintang: karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan buah) untuknya, menyediakan camilan sehat tinggi kalori, juga susu tambahan. Tujuannya tentu agar semua kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan yang tak kalah penting adalah pertumbuhannya berjalan ideal.
 
Akan tetapi, karena terlalu banyak tekanan, baik dari keluarga—kakek-nenek si kecil, om-tante, maupun kerabat, Anda jadi sering khawatir melihat proses makan si kecil. Setiap makanan, anak tidak menghabiskan isi piringnya, Anda langsung cemas ia akan kurang makan. Apalagi bila anak menolak makan alias melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM), pasti kecemasan Anda menjadi berkali-kali lipat.
 
Belum lagi, bila anak dibanding-bandingkan dengan anak lain yang makannya lahap dan badannya lebih berisi oleh orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut bisa jadi membuat Anda berpikir bahwa ada yang kurang atau salah dari proses makan si kecil.
 
Lihat dalam 1 Minggu, Bukan 1 Hari Saja
Anda sebaiknya tak perlu cemas ketika anak di jam makan ini tidak menghabiskan makanannya. Atau, bahkan ketika di hari tertentu ia terlihat seperti tak mau makan sama sekali. Tunggu dan Anda akan mendapati bahwa anak benar-benar tidak kekurangan makan seperti yang Anda khawatirkan.
 
Amy Saphiro, M.S., R.D., C.D.N., pendiri sekaligus direktur Real Nutrition, jasa konsultasi nutrisi dan gaya hidup sehat di New York, AS, menyarankan orang tua untuk menilai proses anaknya dalam satu minggu, bukan hanya satu hari. “Secara umum, anak Anda akan mengkonsumsi cukup nutrisi baik yang mereka butuhkan selama seminggu. Hanya saja, pada hari tertentu, mereka mungkin lelah atau tidak lapar.”
 
Anak-anak, sama seperti orang dewasa, kadang tidak berselera makan. Suatu hari mereka mungkin malas makan. Hari berikutnya mereka mungkin hanya ingin makan protein saja dan mengabaikan sayur. Hari berikutnya mereka justru mungkin hanya ingin makan yang segar-segar saja, seperti buah dan sayur. Dalam satu minggu, mereka akan memenuhi seluruh nutrisi yang dibutuhkannya. Menurut Amy, ini adalah kemampuan alami yang dimiliki anak-anak dalam membaca kebutuhan tubuhnya sendiri. Jadi, orang tua disarankan agar lebih percaya pada si kecil.
 
Dampak Kesalahan Menilai
Sebab hanya melihat apa yang dimakan dan bagaimana si kecil makan dalam sehari, alhasil, Bunda jadi rentan memaksa si kecil untuk selalu menghabiskan makanannya di setiap waktu makan. Berbagai rayuan seperti, “Ayo ini suapan terakhir,” yang tak pernah benar-benar menjadi yang terakhir bagi si kecil akan terasa berat baginya. Hal ini dapat membuat anak-anak trauma dan jadi malah ingin menghindari waktu makan. Padahal tentu bukan hal ini yang Anda inginkan.

Di samping itu, orang tua bisa jadi selalu menawarkan makanan pengganti, bahkan di luar jam makan untuk memastikan anak benar-benar cukup makan. Hal ini tentu tidak baik, karena bisa menyebabkan anak terlalu banyak makan dan meningkatkan risiko obesitas.
 
Tak hanya itu, kesalahan tersebut juga membuat orang tua berpotensi membeli suplemen tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan, hanya karena khawatir anaknya tidak cukup gizi atau terlalu kurus. Natasha Burgert, M.D., F.A.A.P., dokter anak di Kansas City, Missouri, AS mengatakan, “Sangat mudah bagi orang tua untuk melihat masalah yang sebenarnya tidak ada. Kita sering mencerminkan nilai-nilai dan gagasan kesehatan dengan ukuran orang dewasa kepada anak-anak kita, yang membuat kita percaya bahwa mereka kekurangan gizi.” Menurutnya, bila timbangan berat badannya seimbang dan sesuai grafik pertumbuhan, maka si kecil baik-baik saja dan tak perlu suplemen tambahan.

Baca juga:


Cara Mudah Menyiapkan MPASI untuk Anak Lulus ASI Eksklusif
Perlengkapan MPASI Wajib Punya

 
(Lela Latifa)

 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Selera Bayi Terhadap MPASI

Siapa bilang bayi tidak perlu rasa saat mengonsumsi makanan pendamping ASI? Mereka juga punya selera dan membutuhkan rasa yang lezat. ... read more