Sudah Diberikan ASI Bobot Bayi Malah Menurun, Normalkah ?

 

Dok. Fotosearch

Menjadi orang tua baru membuat kita lebih khawatir akan perubahan yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Terutama jika si kecil rewel dan bobot tubuhnya menurun, padahal bayi sudah diberikan IMD dan ASI. Hal ini tentu saja membuat Bunda dan Ayah menjadi khawatir.

Namun, tenang saja Bunda menurut konselor laktasi dari RSIA Bunda Menteng, dr Yolanda Safitri MPH(M) hal ini normal terjadi pada bayi yang baru lahir. Asalkan penurunan berat badannya tidak lebih dari 10% dari berat awal saat lahir.

“Kalau turun, orang tua tidak perlu panik dan stress. Hal ini normal terjadi kok, kalau hanya turun sebanyak 100-200 gram hitungannya masih normal. Nanti setelah 14 hari, secara otomatis berat badannya akan kembali ke berat badan awal, jadi istilahnya akan balik modal,” katanya, dalam acara Lactamil Mama Class di RSIA Bunda Menteng beberapa waktu lalu.

Sang dokter menjelaskan, kondisi ini terjadi karena saat dalam kandungan bayi memiliki akumulasi lemak cokelat (brown fat) sebagai cadangan jika dia tidak mendapat ASI di awal-awal kehidupannya. Apalagi terkadang pada 1000 hari pertama kehidupan, produksi ASI ibu cenderung sedikit. Akan tetapi, lama kelamaan cadangan lemak coklat ini akan berkurang seiring usia si bayi. Hal inilah yang membuat bobo tubuh bayi menurun.

“ASI yang kurang deras biasanya disebabkan oleh kondisi psikis ibu setelah melahirkan. Untuk itu, penting untuk menjaga kondisi psikologisnya, ibu tidak boleh terlalu lelah, stress dan banyak pikirian. Dukungan dari suami dan keluarga sangat mementukan kondisi psikologis ibu, sehingga ASI yang dihasilkan deras dan banyak. Tak hanya itu, asupan nutrisi juga sangat mempengaruhi produksi ASI,” tambahnya.

Dr. Yola juga menjelaskan, bayi ASI biasanya juga cenderung kuning dan rewel. Hal ini menurutnya masih dikategorikan normal, sebab jika tubuh bayi menguning biasanya disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum maksimal terutama jika ibu dan bayi beda golongan darah. Yang paling penting tidak melewati ambang batas toleransi yakni mulai dari 10-12mg.

Sementara bayi ASI yang rewel biasanya dikarenakan dia lebih mudah lapar akibat pengaruh protein pada ASI ibu yang yang mudah dicerna, sehingga rasa lapar sering datang. “Untuk itu, bayi yang baru lahir biasanya harus diberikan ASI setiap 2 jam sekali. Jangan khawatir kalau ASI ibu belum lancar, sering-seringlah memberikan ASI pada bayinya. Sebab, rangsangan lidah bayi saat menyusu sekaligus merangsang ASI keluar secara otomatis meskipun mungkin di awal-awal jumlahnya tidak terlalu banyak,” jelasnya.

ASI memang sangat penting untuk menyongsong 1000 hari pertama kehidupan bayi. Fase ini juga menentukan kecerdasan dan tumbuh kembang si kecil. Maka dari itu, sebaiknya ibu harus selalu berpikir positif untuk dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya. 

(Aprilia Safitri Ramdhani)

Baca Juga: http://www.ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/kesalahan-yang-dilakukan-oleh-ibu-saat-menyusui HATI-HATI, JANGAN SALAH MENYUSUI BAYI!

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kolostrum Superfood Untuk Bayi

Tak perlu terkejut jika di masa awal menyusui, ASI keluar hanya berupa cairan bening dalam jumlah sedikit. Inilah yang disebut kolostrum. Faktanya, meskipun nampak sangat cair, kolostrum mengandung za... read more