Tidak Boleh Dilakukan saat Membersihkan Telinga Bayi Baru Lahir

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Merawat telinga bayi baru lahir, sama seperti merawat bagian tubuhnya yang lain, harus ekstra hati-hati. Tentunya Bunda tak ingin kulit telinga bayi yang masih lembut dan sensitif, terkena goresan kuku atau benda tajam lainnya yang bisa mengakibatkan lecet. 

Perawatan dasar untuk telinga bayi adalah menjaga kebersihannya. Biasanya, di bagian luar lubang telinga bayi terdapat lapisan berwarna cokelat kekuningan yang sering dianggap sebagai kotoran telinga. Umumnya, bagian inilah yang sering dibersihkan menggunakan cotton bud. 

Namun perlu dipahami terlebih dahulu, ya, Bun. Lapisan cokelat di lubang telinga bayi itu bukan kotoran, tetapi lilin yang dihasilkan oleh metabolisme tubuhnya. Dalam istilah yang menggunakan bahasa Inggris, 'kotoran telinga' itu disebut earwax atau lilin telinga. 

"Yang disebut kotoran telinga itu adalah bukan kotoran. Mungkin banyak orang yang menganggap itu adalah debu yang masuk ke dalam telinga kemudian bertumpuk di situ. Atau pada bayi-bayi, ibu menganggap itu (kotoran telinga) adalah air susu yang mengalir dari mulut anak masuk ke pipi lewat telinga," kata dokter spesialis THT, dr. Abdillah Hasbi, Sp.THT di acara Instagram Live Kata Pakar @ayahbunda_, Senin, 7 September 2020. 

"'Kotoran telinga' itu dihasilkan oleh kelenjar keringat dan kelenjar lemak kulit telinga kita sendiri. Dan ini bisa didorong keluar oleh mekanisme bulu halus di lubang telinga kita. Sebagian besar menguap sebagian lagi membentuk lapisan kuning yang terlihat di lubang telinga. Itu normal dan itu yang terjadi pada kebanyakan orang,

Untuk merawat telinga bayi, dr. Hasbi menjelaskan bahwa telinga bayi tidak perlu dibersihkan secara rutin. Karena secara otomatis lilin telinga akan keluar sendiri. Namun apabila ingin membersihkan, boleh dengan menggunakan tisu untuk mengangkat lapisan lilin yang terlihat di permukaan lubang telinga.

Penggunaan cotton bud juga perlu berhati-hati karena alih-alih membersihkan lilin telinga, malah bisa mendorong lilin yang sudah akan keluar kembali masuk ke dalam. Hal ini justru membuat lilin telinga jadi semakin menumpuk di dalam hingga menjadi bongkahan lilin telinga.

"Secara otomatis kotoran telinga akan keluar sendiri. Kalau mau dibersihkan boleh, misalnya menggunakan tisu dengan dilapkan. 

Ayah dan Bunda yang ingin membersihkan telinga anaknya, saya selalu menyampaikan begini, prinsipnya satu kita harus bisa melihat dengan jelas posisi kotoran telinga itu ada di mana. Jadi harus bisa dilihat. Tidak dengan dikira-kira kemudian memasukkan cotton bud kemudian diputar-putar. 

Kedua, harus bisa dijangkau. Artinya tidak ada usaha yang berlebihan, sampai harus manuver (dikorek-korek) apalagi berinisiatif memakai pngait sendiri dari kawat agar bisa menjangkau, itu sangat tidak dianjurkan. 

Anda juga dapat menyaksikan video wawancara dengan dr. Hasbi selengkapnya di IGTV @ayahbunda_ atau klik link ini

ALI

 

 



Artikel Rekomendasi