Yang Harus Dilakukan saat Anak Sakit di Masa Pandemi Covid-19

 

Foto ilustrasi anak sakit (Freepik)

Covid-19 telah menyita perhatian masyarakat selama kurang lebih 9 bulan terakhir. Kita semua berusaha untuk selalu waspada dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak terinfeksi virus tersebut. 

Namun Covid-19 bukan satu-satunya sumber penyakit yang harus diwaspadai. Penyakit-penyakit lain juga bisa saja menyerang di tengah situasi pandemi ini. Misalnya, penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yaitu batuk pilek dan demam.

Batuk dan pilek dengan atau tanpa demam merupakan tanda adanya infeksi saluran napas yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman, termasuk virus COVID-19. Lantas bagaimana langkah pertolongan pada anak apabila mengalami batuk pilek demam? 

Menurut dokter spesialis anak dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A, dalam rilis dari RS Pondok Indah - Puri Indah, Oktober 2020, jika anak yang mengalami batuk  disertai demam atau tidak demam, masih mau makan dan minum, Bunda dan Ayah dapat melakukan observasi kondisinya di rumah saja terlebih dahulu. 

 
dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A

Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk membantu si kecil tetap merasa nyaman meski sedang tidak fit:

- Pastikan asupan cairan lebih banyak untuk membuat dahak menjadi lebih encer sehingga mudah dikeluarkan.
- Buatlah suhu ruangan cukup hangat dan lembap agar anak bisa bernapas lebih lega.
- Saat anak tidak mengalami demam, jemur di bawah matahari pagi untuk membantu proses penyembuhan.
- Penggunaan larutan garam steril tetes/semprot serta balsam bayi, dapat membantu membuka hidung yang tersumbat.
- Selain parasetamol, kompres hangat dapat dilakukan untuk membantu menurunkan suhu badan anak.
- Bila demam si kecil berlangsung lebih dari tiga hari, anak mulai tampak lemas dan sulit diberi asupan, mulai terlihat sesak napas, atau bibirnya kebiruan maka sebaiknya anak dibawa ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Menjaga daya tahan tubuh anak
Asupan nutrisi si kecil harus lebih diperhatikan di masa new normal ini. Nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya, sehingga menghindarkan si kecil terkena penyakit. 

Tingkatkan daya tahan tubuh anak secara alami dengan memberikan ASI sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau lebih, rajin mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penularan penyakit, lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang dianjurkan, tidur cukup setiap harinya, serta mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang. 

Apabila diperlukan, bawalah si kecil berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan asupan vitaminnya sudah terpenuhi.

Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal dan mau mengonsumsi makanan yang bervariasi. Sumber alami terbaik dari berbagai nutrien adalah makanan yang anak konsumsi sendiri. 

Pada umumnya makanan anak yang bervariasi termasuk kudapannya sudah dapat memenuhi kebutuhan harian anak, termasuk saat anak mengonsumsi berbagai makanan yang terfortifikasi seperti sereal, susu, dan jus. Hati-hati, pemberian vitamin yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan toksisitas. 


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Bayi Demam Belum Tentu Sakit

Orang tua gampang panik ketika anak demam, karena menganggap peningkatan suhu tubuh pada bayi adalah penyakit. Padahal, itu tidak sepenuhnya benar.... read more