5 Cara Mudah Membuat Bayi Tertawa

 

Foto: shutterstock

Banyaklah tersenyum dan tertawa supaya awet muda! Pernah dengar saran ini kan, Bunda? Tak salah kalau banyak orang menganggap banyak tersenyum dan tertawa membuat kita awet  muda. Apa dasarnya?
 
Sebuah artikel yang ditulis oleh Rod A. Martin di situs Association of Aplied and Therapeutic Humor, menyebut bahwa bayi bisa tertawa 300 kali sehari. Bandingkan dengan orang dewasa, yang sudah lupa caranya tertawa, tertawa maksimal 20 kali sehari. Jadi, kalau Anda banyak tersenyum dan tertawa Anda akan awet muda. Tapi, umur berapa bayi mulai bisa tertawa?
 
Umumnya bayi dapat tertawa di usia 4 bulan. Sebelum usia itu, bayi sudah banyak tersenyum. Suara tawa bayi sangat berarti untuk Bunda, pastinya. Apalagi saat dia dapat tertawa terkekeh-kekeh.
 
Sama seperti senyum, tertawa bagi bayi adalah alat untuk berkomunikasi dengan Anda. Setiap bunyi-bunyian baru yang keluar dari mulut bayi adalah hasil proses belajar cara menggerakkan lidah dan bibir. Sama seperti proses perkembangan lainnya, tertawa butuh latihan. Tak perlu repot  memikirkan lelucon apa untuk membuat bayi tertawa. Bersenang-senang dengan bayi bisa membuatnya tertawa. Ini caranya:
 

- Wajah lucu. Lebarkan mata, buka mulut dan julurkan lidah. Ini cukup membuat bayi tertawa.
 
- Tiup paha, perut, atau lengannya. Tempelkan mulut Anda pada bagian paha bayi, lalu tiup hingga menimbulkan bunyi. Rasa geli akibat getaran di kakinya akan membuat dia tertawa senang.
 
- Menyanyi. Tak perlu malu karena mungkin suara Anda fals. Tapi menyanyilah dengan gaya, misalnya lagu O Mac Donal atau Itsy Bitsy Spider dengan suara-suara aneh dapat membuat bayi tertawa.
 
- Ciuman hidung. Cium hidung bayi Anda dengan hidung Anda. Tapi pastikan Anda tidak sedang terpapar covid-19. Bayi senang dengan ulah Anda ini.
 
- Bermain ciluk-ba. Kuno! Betul. Tapi ini permainan penting untuk mengajarkan bayi tentang objek permanen. Bayi senang bila tiba-tiba wajah Anda muncul dari balik selimut. Bayi mengira Anda benar-benar hilang. Bergantian, tutup anak dengan selimut, lalu buka.
 
Hindari menggelitik bayi untuk membuatnya tertawa. Tertawa saat digelitik merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Ketika ujung saraf di lapisan epidermis (lapisan kulit paling atas) distimulasi, saraf tersebut memberikan sinyal pada system saraf di otak. Beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa tertawa karena geli bisa dikatakan sebagai sinyal alami dari bentuk perlawanan kita. Hal ini seperti tubuh belajar untuk melindungi diri dari serangan.

Kalau bayi tidak ingin tertawa, jangan khawatir. Bukan berarti urat tertawanya putus. Sama seperti orang dewasa, suasana hati dan sesuatu itu lucu atau tidak, memengaruhi kemauan bayi untuk tertawa. Kalau ingin mengajak bayi tertawa, pastikan dia kenyang, tidak lelah, dan sedang terjaga.
 
Bunda perlu waspada bila bayi tidak bisa tertawa sampai usia yang seharusnya dia dapat tertawa. Karena tertawa adalah milestone atau pencapaian. Jangan hilang kontak dengan dokter anak, konsultasikan pada dokter bila bayi:
 
- Tidak pernah tersenyum atau tertawa sosial
- Gagal melakukan kontak mata
- Tidak mampu menggerakkan tubuh
- Tidak melakukan meraban (babbling dan cooing)
- Kehilangan kemampuan yang pernah dia capai
- Gerak ototnya lemah
- Gerakannya tidak terkendali dan bergetar

 
Imma Rachmani
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Agar Bayi Percaya Diri untuk Berenang

Masih banyak orang tua ragu mengajak bayi nyebur ke kolam renang sehingga bayi pun jadi takut renang. Padahal, bermain air sungguh oke! Karenanya, bangun kepercayaan diri bayi agar berani berenang.... read more