Bayi Bertambah Rewel Karena Bertambah Pintar?

 

Foto: Envato


Lompatan perkembangan mental membuat bayi menjadi lebih rewel. Ini akan terjadi sebanyak 10 kali akibat terjadinya perubahan pada sistem otak dan saraf.

 

Orang zaman dulu punya penjelasan untuk bayi yang rewel, dan kepalanya agak panas: Bayi mau tambah pintar. Betulkah?
Wonder week baby adalah istilah yang digunakan oleh dokter asal Belanda, FX Plooij, dan istrinya Hetty Van de Rijt untuk menggambarkan lompatan perkembangan mental yang dialami bayi di usia 20 bulan pertama. 

 

Lompatan ini terjadi sebanyak 10 kali akibat terjadinya perubahan pada sistem otak dan saraf yang membuat bayi memiliki peningkatan kemampuan penginderaan setelahnya. Saat mengalami lompatan ini bayi cenderung lebih rewel. Sebabnya, bayi merasa kewalahan dengan kemampuan barunya. Bayi merasa frustrasi karena belum mampu mengontrol pengalaman barunya. Periode wonder week ini berlangsung antara 1 sampai 4 minggu.

 

Baca: Begini Cara Belajar Bayi Baru



Masa sulit bagi semua

Baik orang tua maupun bayi sama-sama mengalami kesulitan. Wonder week umumnya disertai dengan 3C: Clinginess, Crankiness, Crying. Saat baru memiliki keterampilan penginderaan baru, bayi jadi lebih lengket pada ibunya. Ia mengalami separation anxiety atau takut berpisah dengan ibunya. 

 

Bayi aka mudah rewel, pola tidurnya berubah. Saat menyusu perhatiannya mudah teralihkan. Bayi jadi lebih sering menangis. Memang betul bahwa bayi berkomunikasi dengan cara menangis. Tapi kali ini dia menangis lebih sering dari biasanya. Tangisannya sering terjadi tanpa sebab sehingga seringkal bunda tidak tahu harus berbuat apa. 

 

Wonder week akan diikuti oleh sunny week, yaitu ketika bayi tampak lebih ceria, karena sudah mampu mengenali kemampuan barunya dan dapat mengontrolnya. Periode ini terjadi sekitar minggu ke 58 setelah lompatan ke 8.

 

Baca: 3 Tanda Bayi Mengalami Growth Spurt



Tandai 10 lompatan ini


1. Lompatan 1: Usia 4,5 - 5,5 minggu. Ketika bayi sudah dapat tersenyum, melihat objek atau wajah orang tuanya lebih lama dan sering.


2. Lompatan 2: Usia 7,5 - 9,5 minggu. Setelah itu bayi mampu mengenali dan terbiasa dengan orang-orang dan objek yang sering ia lihat, menoleh ke sumber suara, mengamati bagian tubuhnya sendiri seperti tangan dan kaki, serta menegakkan kepala.


3. Lompatan 3: Usia 11,5 - 12,5 minggu. Setelah itu bayi mampu mengeluarkan suara tawa, tertarik pada cahaya, suka mendengar suara, dan bisa tengkurap sendiri. 


4. Lompatan 4: Usia 14,5 - 19,5 minggu. Setelah itu bayi mampu mengenali bayangannya di cermin, mengenali namanya sendiri, kemampuan menggenggam lebih baik dan dapat memasukkan benda ke mulut. 


5. Lompatan 5: Usia 22,5 - 26,5 minggu. Setelah itu bayi mampu memahami kata, bisa melempar benda, dan mulai mengeluarkan satu suku kata.


6. Lompatan 6: Usia 33,5 - 37,5 minggu. Setelah itu bayi mampu memahami lebih banyak kosa kata, bisa mengekspresikan emosinya, dan mulai merangkak. 


7. Lompatan 7: Usia 41,5 - 46,5 minggu. Setelah itu bayi dapat membuat gestur menunjuk apa yang diinginkan, dan dapat meniru bahasa tubuh yang sering dilihatnya.


8. Lompatan 8: Usia 51,5 - 54,5 minggu. Setelah itu bayi mampu membuat coretan, dan menunjukkan kesukaan terhadap suatu objek. 


9. Lompatan 9: Usia 59,5 - 61,5 minggu. Setelah itu bayi memiliki keinginan melakukan semua hal sendiri, memahami kepemilikan, dan lebih mahir menunjukkan emosi termasuk tantrum.


10. Lompatan 10: Usia 70,5 - 76,5 minggu. Setelah itu bayi mampu menjawab jika ditanya, mengerti maksud obrolan, dan mulai mau berbagi. 

(ab)


Baca juga
Pahami Tangis Bayi

Otak Bayi Berkembang Cepat di Tahun Pertama
Keajaiban Otak Bayi

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more