Cara Tepat Bergawai pada Anak
Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more
Anak usia berapa pun bisa stress. Wujudnya sangat tergantung usia, kepribadian, dan mekanisme mengatasinya.
Bayi kok stress, sih? Apa yang membuatnya stress? Bukannya dia hidup enak, makan, tidur, mandi semua dalam perawatan orang dewasa?
Bayi – yang didefinisikan berusia 0 sampai 18 bulan, juga bisa stress kok, Bunda. Wujudnya yang paling mudah dikenali adalah rewel. Yang sulit dikenali itu penyebabnya. Ini tanda dan cara menolongnya.
Rewel parah. Selain rewel dia juga lengket pada bunda. Yang biasanya bisa duduk anteng main, kini maunya nempel pada bunda. Cek suhu tubuh, normal. Lapar? Tidak juga. Ditanya kenapa rewel, belum bisa menjawab karena dia belum bisa bicara. Menempel pada bunda adalah insting anak untuk mencari rasa aman bagi rasa cemasnya.
Apa penyebabnya? Banyak hal di sekitar anak bisa menjadi pemicu stresnya. Disapih, pengasuh baru atau justru pengasuhnya pergi, misalnya.
Bantuan yang dia perlukan adalah benda yang dapat dia pegang untuk memberinya rasa nyaman. Misalnya boneka, selimut, atau bantal yang bisa memberinya rasa nyaman. Bantu anak menghadapi perubahan.
Anak sulit tidur. Perubahan pola tidur, gelisah saat tidur, mengigau, atau sering terbangun di antara waktu tidurnya, juga menandakan anak sedang mengalami kecemasan atau stress.
Bantuan yang dia perlukan adalah, Anda menemaninya tidur. Berada di dekat Anda, anak merasa aman. Elus-elus punggungnya, bersenandung atau menyanyi, akan membuatnya tenang. Sesekali peluk.
Regresi atau mengalami kemunduran. Misalnya menolak ke kamar mandi dan memilih pipis atau pup lagi di celana. Ini akan membuat bunda frustrasi, tapi tahan diri untuk tidak bersikap keras atau meledeknya. Tetaplah bersabar untuk mengajarnya seperti dari awal. (IR)
