Ibu Sulit Jatuh Cinta Pada Bayinya

 

Pada umumnya bayi akan sangat dekat dengan ibu. Sebab selama dalam kandungan, ia melakukan kontak kulit, mendengarkan detak jantung, mengenal bau dan gerakan hanya dari ibu. Normalnya, secara alamiah ibu pun akan menyintai bayinya. Hanya saja pada kenyataannya, ada ibu yang tidak merasakan kedekatan apalagi cinta kepada bayi mungil yang baru saja dilahirkannya.

Berikut beberapa faktor penyebab seorang ibu sulit merasakan cinta kepada bayinya:
•    Menurut psikolog anak Dr. Pat Spungin sekaligus pendiri situs www.raisingkids.co.uk, saat seorang wanita ‘gagal’ menyintai bayinya bisa jadi karena si bayi mengingatkannya pada seseorang yang pernah memiliki hubungan tidak baik.

•    Kondisi latar belakang kehamilan juga disinyalir menjadi salah satu penyebab. Misalnya kehamilan yang tidak diharapkan atau di luar rencana Anda dan pasangan. Atau perkawinan Anda dipenuhi konflik.

•    Terbebani masalah finansial juga dapat menjadi pemicu. Saat Anda merasa sangat khawatir tak bisa memenuhi kebutuhan si kecil akibat keadaan keuangan Anda dan pasangan belum stabil, hal ini akan memicu stres. Tentu saja suasana hati yang buruk akan memengaruhi hubungan Anda dengan bayi.

•    Anda bukanlah tipe orang yang suka dan mudah dekat dengan anak-anak, sehingga sulit untuk mengekspresikan diri jika berhadapan dengan mereka. Hal ini bisa memengaruhi perasaan Anda terhadap si buah hati.

•    Rasa sakit pada fisik, misalnya akibat jahitan pascapersalinan yang belum mengering dan masih menimbulkan rasa nyeri, atau sakit pada puting saat menyusui. Pada beberapa kasus, hal tersebut dapat memicu rasa kesal dan tidak nyaman yang berkepanjangan.

•    Sedangkan Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak, dari Emory University School of Medicine, Georgia, AS, menyebutkankesulitan seorang ibu membangun bonding dengan bayi barunya adalah akibat ia mengalami anemia pospartum. Perlu diketahui, Bunda yang menderita anemia pospartum memiliki kadar zat besi yang rendah sehingga kerap merasa pusing dan lemas. Kalau sudah begini, Bunda tidak punya cukup energi untuk mengurus serta mendekatkan diri dengan bayi.

Anda bisa atasi permasalah ini dengan cara:
1.    Tetap Lakukan Kontak Fisik
Lewat sentuhan, bayi merasakan cinta dan perhatian Bunda. Bayi yang dibesarkan dengan penuh cinta, otaknya akan berkembang sehat. Ketika kulit disentuh, sebuah sinyal dikirim ke otak memerintahkan sel-sel saraf di otak untuk tumbuh dan membuat hubungan antarsel.

2.    Tetap Menyusui
Memberi ASI secara langsung  menstimulasi hormon laktasi Bunda, yaitu prolaktin dan oksitosin. Hormon oksitosin membuat Anda lebih perhatian, lebih tertarik untuk menyenangkan hati anak, lebih peka terhadap perasaan bayi dan lebih cepat mengenali bahasa nonverbal bayi. Saat menyusui, Anda memeluk, menyentuh kulit dan melakukan kontak mata dengan bayi. Bayi pun merasakan cinta Anda.

3.    Lakukan Aktivitas Berdua dengan Bayi
•    Tidur bersama dapat melanjutkan kedekatan Anda dan bayi. Tidur bersama bisa memenuhi kebutuhan rasa aman.
•    Tatap mata bayi. Saat bayi menatap Anda, ia sedang memperhatikan dan membangun memori tentang Anda.
•    Menurut Dr. Penelope Leach, pengarang buku The Essential First Year, membaca buku bersama dan mengajaknya melihat gambar-gambar yang menarik merupakan cara untuk berbagi yang sederhana sekaligus bentuk komunikasi yang efektif di awal kehidupan bayi.

4.    Segera Atasi Masalah Anda!
Jika penyebabnya adalah akibat konflik Anda dengan orang-orang terdekat -pasangan, orangtua atau pun mertua- maka solusinya adalah menyelesaikan permasalahan secepatnya. Tak perlu gengsi, Bunda. Lakukan demi kebaikan Anda dan si kecil. (CA/MON)


 



Artikel Rekomendasi