Jangan Sampai Bikin Stres, Yuk Baca 5 Fakta Unik Tangisan Bayi

 

Fotosearch
Suara tangis bayi biasanya mengganggu Anda, tapi beberapa fakta unik tentang tangis bayi ini pasti akan mengubah pandangan Anda. Berikut 5 fakta tangisan bayi:

Suara tangis bayi manusia bervariasi
Sejak hari pertama kelahirannya, bayi menghasilkan kontur melodi individual yang semakin berkembang dari minggu ke minggu,” demikian Kathleen Wermke, profesor antropologi medis asal Jerman, yang meneliti tangis bayi.  Menurutnya, dibandingkan primata lainnya, misalnya simpanse, variasi ritme melodi tangis bayi manusia lebih beragam, sebab bayi-bayi manusia adalah ahlinya suara. Melalui penelitiannya di Würzburg, Jerman, Kathleen membuktikan bahwa perkembangan bahasa manusia dimulai bukan sejak kita mulai menggumamkan suara, melainkan sejak tangisan pertama ketika lahir.

Bayi Perancis menangis dengan aksen
Bahasa ibu sudah terbentuk sejak janin berada di dalam rahim. Doktor Birgit Mampe, peneliti tangis bayi dari  ZVES atau Zentrum für vorsprachliche Entwicklung und Entwicklungsstörungen, Jerman, menemukan sesuatu yang mencengangkan ketika ia memasang mikrofon di depan mulut bayi selama beberapa hari untuk merekam setiap tangis bayi tersebut. Birgit menemukan bahwa tangisan bayi memiliki alunan melodi tertentu. “Tangis bayi-bayi Perancis menunjukkan melodi meninggi,  sedangkan bayi Jerman menunjukkan alunan yang menurun pada akhir melodi, sama seperti sewaktu orang Jerman dewasa berbicara. Ternyata hal ini akibat di sejak usia 5 bulan dalam kandungan mereka sudah bisa mendengar dan merekam suara bundanya.

Bayi monyet lebih cengeng lagi
Dibandingkan hewan yang perilakunya menyerupai manusia, yaitu monyet, terbukti bahwa bayi manusia lebih efisien saat menangis. “Bayi manusia melatih kemampuan bicara sejak tangisan pertamanya. Sebaliknya, anak monyet tidak demikian. Bayi monyet menangis untuk menangis dan mereka sangat gampang menangis,” jelas Professor Angela Friederici, ahli kognisi dan ilmu syaraf, serta Direktur Max Planc Institut di Leipzig, Jerman. Menurutnya lagi,  “Tangisan bayi manusia dikendalikan oleh peralatan suara, melalui struktur tertentu  dan  diatur oleh tekanan nafas. Dari temuan itu, kami mendapatkan informasi bahwa pada bayi manusia, tangisan merupakan alat berbahasa yang kompleks.”

Melodi tangis bayi mengindikasikan kompentensi berbahasa kelak
Coba dengar lebih cermat lagi tangisan bayi Anda. Semakin seru, semakin meliuk-liuk nadanya, atau semakin dramatis, tandanya ia semakin pintar!  Itu karena,  peneliti di ZVES, Jerman,  juga menemukan fakta kalau rangkaian nada pada tangis bayi dapat dijadikan indikator potensi bahasa di masa mendatang.   “Alunan melodi bayi tangis baru lahir relatif naik di akhir teriakan, dan langsung menurun dengan mudah. Lalu nada tangisan mereka menjadi lebih kompleks setelah minggu kedua. Semakin bervariasi bayi menangis di minggu pertama, semakin tinggi kemungkinan kompetensi bahasanya sewaktu ia berusia  2 hingga 3 tahun. Sebaliknya, bila bayi kehilangan pola melodi yang kompleks, berarti ada kemungkinan ia mengalami kesulitan belajar bahasa kelak,“ demikian Birgit.

Pola tangis bayi mengikuti budaya dan kebiasaan setempat
Inilah temuan unik lainnya seputar tangis bayi. Henrike Donner, Profesor Etnologi di Universitas Göttingen, Jerman, menemukan  bahwa kebisaan bayi menangis akan dibentuk oleh kebiasaan dan budaya orang di sekitarnya.  “India adalah negara yang paling cepat menanggapi tangis bayi. Itu karena, di kalangan keluarga muda kelas menengah India, bayi  tidak hanya dijaga oleh orang tuanya tetapi juga oleh kakek nenek atau baby sitter, sehingga ada banyak orang yang akan segera melayani bayi ketika ia menangis. Itu sebabnya, durasi tangis bayi India paling pendek sedunia dan pola tangis mereka singkat-singkat.  
Di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, durasi tangis bayi lebih panjang dari rata-rata karena di sana ada  kebisaan untuk membiarkan bayi menangis pada jam tidur malam, sampai ia tertidur sendiri di boksnya.

(Tim Ayahbunda/ERN)

Baca Juga:
Ternyata, Bipolar Dapat Dideteksi Sejak Bayi!
4 Tips Menyanyi untuk Bayi Walau Suara Sumbang

 

 



Artikel Rekomendasi