Nirina Zubir: ASI Penyelamat Zee

 

Setelah "drama" pencarian darah dengan golongan O melalui sosial media yang berakhir sukses, ketegangan lainnya menyusul. Kemungkinan karena emosional, sehingga aku stres, produksi ASI pun terhambat. Padahal Zee, yang juga harus melakukan phototherapy atau penyinaran untuk menurunkan kadar bilirubinnya, perlu minum banyak.

Sekali lagi tangan Tuhan berkerja! Dengan bantuan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), aku kembali bisa menghasilkan ASI sehingga Zee bisa makan.

Drama berikutnya. Setiap 2 jam Zee harus disusui, dan setiap 2 jam pula hatiku menjerit. Aku harus menyusui anakku yang terinfus! Bahkanm dibandingkan alat infusnya saja, anakku terlihat lebih kecil. Aku selalu berhati-hati mengangkatnya. Waktu menyusui yang dibatasi 15 menit, juga menjadi dilema tersendiri. Karena setiap kali aku menyusuinya, itu berarti mengambil jatah waktu penyinaran yang dibutuhkan anakku untuk cepat sembuh.

Ketika itu, tidak ada lagi Nirina yang ceria. Sebegitu khawatirnya aku terhadap Zee, sampai-sampai, setiap berhasil mengendalikan diri, pada menit selanjutnya aku menangis lagi.

Dikuatkan Zee. Hatiku justru dikuatkan saat menyadari, betapa Zee yang masih sangat kecil, punya semangat hdiup tinggi sehingga bisa bertahan hidup dan berangsur-angsur menjadi kuat. Zee juga mengajarkan, kita semua saling membutuhkan di dunia ini.

Bocah kecil itu "membuka mata" kedua orang tuanya, masih banyak orang yang baik dan tulus di sekitar kita, para penyumbang darah,  relawan ASI, kerabat dan keluarga  yang mendoakan.

Akhirnya Zee sehat dab boleh pulang. Selama 2 minggu pertamanya di rumah, aku masih trauma. Misalnya, setiap bangun pagi, kuamati dia lekat-lekat, apakah tubuhnya kuning lagi. Sesuai anjuran dokter, karbol, kapur barus dan anti nyamuk yang bisa membahayakan kesehatan Zee, karena organ-organ tubuhnya sensitif, kami singkirkan dari rumah. Aku pun bertekad menyusui See hingga 2 tahun dan menjaga pola makan, agar Zee hanya makan yang terbaik dan miom di tubuhku tidak semakin parah. Ya, See, Bunda ingin menjadi yang terbaik buat kamu!

Baca juga:
Nirina Zubir: Darah Untuk Zee


 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more