Bicara Dengan Bayi usia 1- 6 bulan

 

Bayi mulai melihat ciri-ciri wajah, khususnya mata dan kemampuannya ini adalah tonggak penting perkembangan komunikasinya. Dia akan memperhatikan emosi yang Anda perlihatkan pada wajah dan suara dan akan memberi respon.

Kontak mata. Sekitar usia sebulan, bayi mulai melihat ciri-ciri wajah, khususnya mata.   Kemampuannya untuk membuat dan mempertahankan kontak mata adalah tonggak penting perkembang komunikasi. Periode sadarnya lebih lama dan responnya lebih teratur. Dia mulai suka memandangi orang-orang di sekitarnya, terutama yang sedang bicara. Selain itu, seiring kemampuan kontrol kepalanya yang kian baik, di usia 2-3 bulan bayi akan menggerakkan kepalanya  untuk mengikuti suara yang dikenalnya.   

Emosi. Sekitar usia 6 minggu, bayi Anda akan tersenyum untuk pertama kalinya. Senyum balik Anda membuatnya lebih sering melemparkan senyumannya.  Lalu di usia 3-6 bulan, si kecil akan mulai tertawa spontan. Dia juga mulai memperhatikan emosi yang Anda perlihatkan pada wajah dan suara Anda dan memberi respon. Misalnya, tampak semangat saat Anda mengajaknya bercanda, atau menangis saat Anda berteriak.

konsep contingency. Bayi di rentang usia ini juga mulai mengembangkan konsep contingency - “kalau aku melakukan ini, akan terjadi itu”. Tak heran bila dia gemar memanfaatkan tangisnya, karena dia tahu menangis adalah cara jitu mendatangkan Anda.  Jangan khawatir respon Anda ini akan membuatnya manja. Meski cuma minta ditemani, tak ada salahnya Anda menurutinya dan bercanda bersamanya.

Mendekut (cooing). Cara berkomunikasi pada rentang usia ini juga tidak hanya melalui tangisan dan senyuman, tapi juga mendekut (cooing) yaitu suara lembut yang  bunyinya seperti “aaahh” atau “uuuhh”, karena otot-otot mulut dan lidahnya mulai berkembang. Sekitar usia 3 bulan, bayi suka bermain dekut, sendirian maupun bersama Anda. Setelah menjadi pendekut ulung, pada usia 4 - 5 bulan, bayi  mulai meraban (babbling) yaitu suara tak beraturan secara berulang. Misalnya, “mmm”, “ppp”, “ttt” atau “ddd”.  

Bahasa tubuhnya makin bervariasi. Misalnya, bila Anda berjalan menghampirinya, dia akan mengangkat punggungnya dan mencondongkan tubuhnya ke depan seperti ingin berkata, “ Aku ingin digendong, Bu...”

Kiat berkomunikasi:
  • Bergiliran. Di usia 3 - 4 bulan, bayi mempelajari aturan sosiolinguistik pertama, yakni berbicara kalau diajak berbicara, berdiam diri bila Anda sedang bicara, dan tiba-tiba ‘menjawab’ bila Anda diam.  Misalnya, bila Anda bertanya pada si kecil saat mengganti popoknya, “Siapa bidadari Bunda?”, maka ia akan mendekut seakan-akan menjawab pertanyaan Anda. Teruskan dengan mengatakan,” Ya, betul. Talita bidadari Bunda”, sambil tersenyum padanya.  
  • Dengarkan dia. Jangan menyela bayi yang sedang asyik berdekut. Tunggu sampai dia berhenti, baru ajak dia ‘bicara‘ dengan kalimat seperti, “Apakah itu menarik?”. Bila perlu, tiru suara yang dia ciptakan itu sehingga dia mengerti bahwa Anda mengulang suaranya. Tindakan Anda menunjukkan padanya bahwa kontribusinya penting dalam ‘pembicaraan’ ini. Lambat laun si kecil juga akan meniru suara Anda. Percakapan ini  adalah suatu ‘pembicaraan’ awal yang menarik
  • Matikan televisi. Suara dari televisi atau perangkat bersuara lain akan bersaing dengan suara Anda. Kondisi ini dapat mengganggu komunikasi Anda dengan  bayi yang akhirnya mengganggu perkembangan bicara dan bahasanya. Jadi, minimalkan suara-suara di sekitar bayi, misalnya dengan tidak menyalakan televisi sepanjang hari.  
  • ‘Baca’ buku. Begitu bayi Anda bisa duduk, mulailah membacakannya buku bergambar sederhana secara rutin, misalnya menjelang tidur. Selain sebagai sarana untuk menunjukkan hubungan antarkata atau kalimat, atau antara kata dan gambar, kegiatan ini juga dapat meningkatkan bonding Anda berdua. (me)
Baca juga:
Kiat Berkomunikasi Dengan Bayi 0-1 bulan
Kiat Berkomunikasi Dengan Bayi usia 6-12 bulan

 



Artikel Rekomendasi