Fakta Penting tentang ASI Perah dan Penyimpanannya

 

Foto: Freepik


Sebelum Bunda mulai memerah dan menyimpan ASI perah di lemari es, ada beberapa hal yang perlu Bunda ketahui. Ini penting karena ASI perah bukan hanya terkait dengan ibu, tetapi juga kesehatan bayi. Jadi, bagaimana cara Anda memerah payudara, menyimpan, hingga memberikannya pada bayi, semuanya perlu diperhatikan. 

Steril
Mulai dari payudara, pompa, hingga botol ASI, harus dipastikan semuanya bersih. Sterilkan botol dan semua bagian pompa ASI saat Anda akan menggunakannya untuk pertama kali (setelah membelinya). 

Kemudian, setiap kali setelah digunakan, selalu cuci pompa dan seluruh bagiannya dengan sabun dan air panas. 

Begitu pula, saat Anda akan memerah ASI, cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air hangat (jika ada). 

Bisa karena biasa
Pada awalnya, Anda mungkin akan kesulitan untuk memerah ASI, tetapi seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda memerah ASI, Anda pun terbiasa dan menjadi mahir. 

Anda juga bisa meluangkan waktu untuk berlatih di minggu-minggu awal kelahiran atau saat payudara sedang membengkak karena penuh ASI. 

Jadikan pompa ASI sebagai teman baik
Saat bekerja di luar rumah, atau pergi ke mana pun dalam waktu yang cukup lama, bawa serta pompa ASI Anda. Perah ASI setidaknya tiga kali sehari dengan frekuensi delapan jam sekali (atau tiga jam setelah Anda mulai jauh dari bayi). 

Beri botol pada waktunya
Bila Anda akan kembali bekerja saat bayi berusia 3 bulan,   cobalah menunggu usia bayi tiga atau empat minggu baru melatihnya minum ASI dari botol. Tapi bila bayi menolak dot, cobalah dengan memberinya ASI dengan sendok. Beberapa bayi mungkin ada yang baik-baik saja saat menerima pergantian puting payudara ke dot. Namun ada juga bayi yang kesulitan. 

 


ASI berubah-ubah
Jangan kaget jika Anda melihat ASI yang berubah-ubah dari pemompaan hari ini, keesokan hari, dan seterusnya. Perubahan tersebut bisa dari segi warna, aroma, maupun konsistensi, dan itu semua normal. 

ASI yang keluar di awal mungkin akan lebih cair, dan ini membantu bayi untuk memuaskan rasa hausnya serta memenuhi kebutuhan cairan. Sedangkan susu yang keluar belakangan, bisa jadi lebih kental dan creamy. Susu ini mengandung lemak yang membantu menambah berat badan bayi. 


Penyimpanan ASI

- Selalu gunakan wadah steril untuk menyimpan susu. Ada tas khusus ASI yang bisa Anda dapatkan di toko-toko. 

- Anda dapat mendinginkan maupun membekukan ASI. ASI yang didinginkan dapat bertahan lima hingga delapan hari. Sedangkan ASI beku dapat bertahan enam hingga dua belas bulan. Masa tahan ini tidak berlaku jika Anda menyimpan ASI di pintu kulkas. Jadi harus di bagian belakang. 

- Jika ingin memanaskan ASI beku, Anda dapat meletakkannya terlebih dahulu di bawah freezer selama semalaman atau sampai mencair. 

- Beri label pada botol ASI perah. Tuliskan tanggal Anda memerahnya. Berikan pada bayi, botol ASI dengan usia tertua.

- Jika ASI perah tidak habis diminum bayi, sebaiknya dibuang saja. Jangan didinginkan atau dipanaskan lagi karena ini dapat membiakkan bakteri dan mengurangi nutrisi susu. 

Tip: 

Jika Anda mengalami kesulitan atau masalah dalam memroduksi ASI, termasuk hal-hal teknis terkait memerahnya, Anda dapat meminta bantuan pada ahli. Berkonsultasi ke klinik laktasi bukan ide buruk. Di sini, Anda akan memperoleh informasi serta penyuluhan dari ahli medis seputar ASI untuk bayi. Jangan lupa untuk melibatkan pasangan selama proses menyusui. Kasih sayang dan perhatian dari suami dapat memberi ketenangan pada ibu yang akhirnya membantu ibu memroduksi ASI dengan lancar. 

ALI


 

 



Artikel Rekomendasi