Kapan Waktu Tepat Menyapih Bayi?

 


Foto: Pixabay

 
Target ibu baru adalah memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan. Tetapi, sampai kapan sebenarnya harus menyusui si kecil? Dilansir dari Parenting.NYtimes.com, WHO (World Health Organization) dan AAP (American Academy of Pediatrics) menyarankan pemberian ASI kepada bayi hanya 6 bulan. Setelah itu AAP merekomendasikan pemberian ASI dengan makanan padat atau MPASI sampai usia 1 tahun, sementara WHO merekomendasikan tetap menyusui sekaligus memberikan makanan padat sampai usia 2 tahun atau lebih. Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan seputar waktu ideal untuk menyapih.
 
Sesuai sejarah
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada tahun 2001, Daniel Sellen, Ph.D., seorang antropolog di University of Toronto, membandingkan data tentang pola menyapih dari 97 budaya non-industri modern dan historis. Ditemukan bahwa pada awal abad ke-20 orang Tibet menyapih antara 10-12 bulan, sementara Arapaho, penduduk asli Amerika, pada akhir 1930-an rata-rata berhenti menyusui ketika bayi mereka berusia sekitar 2,5 tahun.
 
Penelitian lain membandingkan perilaku mamalia dengan ‘sepupu jauh’ manusia. Tanya Smith, Ph. D., seorang antropolog biologi di Griffith University di Australia dan rekan-rekannya menganalisis gigi orangutan liar yang penelitiannya diterbitkan tahun 2017. Ia menemukan bahwa kera menyusui anak mereka selama delapan tahun atau lebih, sementara simpanse menyapih anaknya setelah berusia sekitar 4 – 5 tahun. Di sisi lain, manusia Neanderthal justru menyapih seperti manusia modern. Dalam studi tahun 2018 tentang gigi Neanderthal, misalnya, Dr. Tanya dan rekannya menemukan bukti penyapihan bertahap di usia bayi 2,5 tahun.
 
“Menyusui mungkin membuat kita menjadi mamalia, tetapi menyapih adalah sisi yang memanusiakan seseorang,” tegas Daniel.
 
Tidak ada patokan
Meredith Brockway, Ph.D., RN, seorang perawat dan peneliti postdoctoral yang mempelajari penggunaan klinis ASI di Universitas Manitoba, mengatakan bahwa setiap ibu dan bayi harus ‘merundingkan’ waktu tepat untuk menyapih. Pernyataan ini didukung oleh Katie Hinde, Ph.D, seorang antropolog evolusi di Universitas Negeri Arizona yang mempelajari laktasi. “Secara biologis tidak ada satu usia penyapihan yang tepat untuk semua orang,” tegasnya.
 
Dalam penelitian tahun 2015, Dr. Katie dan rekan penulisnya mencari konsekuensi dari menyapih pada usia yang berbeda. Mereka membandingkan 231 anak-anak di Tanzania yang disusui selama 2 tahun atau lebih dengan 84 anak yang berhenti menyusui lebih cepat. Dalam hal pertumbuhan dan fungsi kekebalan tubuh, kedua kelompok itu pada dasarnya sama. Namun, penelitian tidak menemukan manfaat khusus untuk menyusui anak setelah usia 2 tahun sehingga bisa disimpulkan menyapih bisa dilakukan pada saat tersebut. Meski demikian, pilihan ada di tangan Bunda.
 
 
ALICE LARASATI
 
 
Baca juga:
6 Makanan Padat Pertama yang Aman untuk Bayi
Menyapih Bukan Proses Pemisahan Ibu dan Anak

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bayi

Agar tetap sehat, kulit bayi dan balita harus tetap dijaga dengan perawatan yang benar. Penggunaan lotion, sabun, makanan, bahan pakaian, juga menjadi perhatian. Baca tip-tipnya.... read more