Memberi Obat Tanpa Beban

 

Fotosearch
Gunakan sirup pemanis pada obat, khususnya obat puyer, agar bayi tidak merasakan pahitnya obat. Namun, penambahan sirup pemanis ini tidak dianjurkan pada bayi di bawah 6 bulan.

MULUT
Tantangan memberikan obat melalui mulut adalah bayi menolak pemberian obat. Padahal, kebanyakan obat untuk bayi diberikan melalui mulut. Lakukan tanpa paksaan agar si kecil tidak tersedak.

Caranya:
1. Gunakan alat bantu berupa sendok, pipet, atau spuit (alat suntik tanpa jarum). Untuk bayi, lebih mudah menggunakan pipet atau spuit karena tidak akan tumpah bila si kecil meronta.
2. Pastikan kondisi si kecil terbangun, tidak tidur.
3. Ada beberapa obat yang bisa dicampur dengan susu atau jus, tapi ada yang tidak. Pastikan hal ini pada dokter Anda. Obat antibiotik tidak boleh dicampur susu dan serbuk obat diare tidak boleh dicampur susu atau jus karena akan mengental.
4. Posisikan si kecil menghadap ke atas, telentang di lipatan antara tangan dan lengan Anda.
5. Berikan obat sedikit demi sedikit dan tidak harus langsung selesai dalam sekali pemberian.
6. Jika belum mencapai 30 menit si kecil memuntahkan obat, maka pemberian harus diulang.

MATA
Biasanya orangtua akan sulit memberikan obat mata karena adanya refleks kedip pada bayi, yang berfungsi mengusir semua benda asing yang akan masuk ke mata. Lakukan pemberian obat secepat mungkin.

Obat tetes
Caranya:

1. Bedong dengan kain lembut agar tangan dan kakinya tidak  leluasa bergerak.
2. Jangan berikan obat saat si kecil menangis.
3. Lakukan dalam posisi rebahan atau tiduran atau dalam gendongan.
4. Tarik kelopak mata bawah ke arah bawah, lalu teteskan obat di bagian itu.
5. Setelah selesai, beri kesempatan bayi untuk berkedip beberapa kali sehingga cairan menyebar ke seluruh bagian mata.

Salep
Caranya:

1. Berikan saat ia akan tidur.
2. Bedong bayi untuk mengurangi gerakannya.
3. Berikan salep di sepanjang kelopak mata bagian bawah dalam posisi bayi tiduran.
4. Jika ada salep yang keluar dari mata, segera bersihkan.

 



Artikel Rekomendasi