10 Hal yang Harus Dihindari Selama Hamil

 

Foto: Envato


Meski selama hamil ibu selalu sehat, bukan berarti semua-semua boleh. Minimalkan hal-hal ini selama hamil.

 

1. Kucing. Memang tidak semua kucing terinfeksi Toxoplasmosis gondii (T gondii). Kucing peliharaan yang terawat baik oleh dokter hewan biasanya bebas dari parasit ini. Toxoplasmosis gondii biasa terdapat pada kotoran kucing dan kelinci, juga pada manusia. Tapi bisa menjadi masalah serius bila menginfeksi wanita hamil. Parasit ini biasa terdapat pada kotoran kucing atau tanah yang terkontaminasi kotoran kucing yang tercemar parasit ini. Toxoplasmosis yang menyerang pada tahap awal kehamilan sangat berbahaya. Tidak hanya meningkatkan risiko keguguran tetapi bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada janin. Gejala terinfeksi toxoplasmosis hanya seperti flu ringan, antara lain suhu tubuh meningkat, radang ternggorokan dan nyeri otot. Dalam banyak kasus terinfeksi toxoplasmosis tidak menunjukkan gejala. 


2. Pijat dan akupunktur merupakan terapi komplementar. Pada wanita hamil ada titik-titik yang tidak boleh diterapi dengan tusuk jarum. Pastikan Anda mendatangi dokter spesialis akupunktur dan mengomunikasikan kondisi Anda bila Anda ingin melakukan terapi komplementer ini. 


3. Porduk pembersih rumah seperti cairan pembersih lantai dan bak cuci piring, pemutih pakaian, dan sebagainya menggunakan bahan kimia berbahaya yang bisa membahayakan kehamilan. Cat dinding berbasis minyak, lem tikus, semir sepatu, pewangi toilet, kapur barus, sebaiknya dihindari. Paparan terlalu sering zat naphthalene dapat merusak sel darah dan bisa menyebabkan anemia hemolitik. Gejalanya mulai dari sering kelelahan, kehilangan napsu makan, mual, diare dan muntah-muntah. 


4. Olahraga ekstrem. Olahraga itu penting juga untuk ibu hamil. Latihan fisik yang teratur dapat membantu mengendalikan berat badan, relaksasi, menguatkan otot serta meminimalkan sakit punggung. Bila sebelum hamil Anda bukan pelaku olahraga, mulai saja dengan olahraga ringan. Hindari olahraga yang mengandalkan keseimbangan seperti ice skating, olahraga high impact seperti bulu tangkis, tenis, atau volly. 


5. Makanan. Sayuran, daging dan ikan mentah, susu tidak dipasteurisasi, wajib dihindari. Makanan ekstra pedas, terlalu asin, berpotensi mengganggu kesehatan. 


6. Alkohol dalam rupa minuman seperti air tapai atau makanan seperti tapai  singkong, buah nangka dan durian yang sudah terlalu matang, sebaiknya dihindari karena tidak ada kadar alkohol tertentu yang dianggap aman bagi wanita hamil dan sedang merencanakan kehamilan dan ibu menyusui. 


7.  Sauna dan jacuzzi. Kebiasaan lama Anda sewaktu sebelum hamil mandi sauna dan mandi jacuzzi setelah berolah raga, harus dihentikan sementara. Ini bisa berakibat overheating, dehidrasi dan pingsan. Secara natural suhu tubuh ibu lebih hangat akibat perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke kulit. Bila Anda mengalami overheat atau kepanasan, darah akan mengalir lebih banyak menuju kulit untuk membantu mendinginkan tubuh dengan cara mengeluarkan keringat. Itu berarti lebih sedikit darah yang mengalir ke organ-organ dalam lain, salah satunya ke otak. Dan karena otak tidak mendapat cukup oksigen, kondisi ini bisa membuat Anda pingsan. Mandi uap, jacuzzi atau berendam air hangat, tubuh tidak bisa melepaskan panas lewat berkeringat karena temperatur tubuh terus meningkat. Tubuh terus terusan menyimpan panas, dikhawatirkan memengaruhi pertumbuhan janin terutama di usia kehamilan 12 minggu pertama.


8. Cat rambut. Banyak bahan kimia terlibat dalam urusan kecantikan ini. Perubahan hormonal selama hamil  membuat rambut Anda sulit menyerap warna. Disarankan bila ingin mewarnai rambut dilakukan setelah usia kehamilan 12 minggu. Di dalam cat rambut terdapat bahan kimia dosis tinggi yang bisa membahayakan janin. Hindari mengaplikasikan cat rambut sampai ke akar rambut, pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik. Pilihan terbaik adalah menggunakan cat rambut semi permanen yang tidak melibatkan pemutih dan terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti henna. Tes dulu pada permukaan kulit untuk melihat adanya reaksi alergi. 


9. Berjemur. Berjemur di bawah matahari pagi jam 7 sampai jam 8 memang terasa hangat. Tapi kita kerap lupa waktu karena mandi matahari memang terasa nikmat. Terpapar sinar matahari dalam waktu lama sering terjadi, misalnya saat berkebun. Kulit wanita hamil cenderung lebih sensitif dibanding sebelum hamil. Ketika Anda sering berjemur lama, kulit Anda terpapar sinar ultraviolet yang bisa menyebabkan kanker kulit. Tapi mandi matahari mengenakan sunbed atau solariums tidak berarti lebih aman, karena sunbed juga mengeluarkan sinar UV buatan bahkan dianggap lebih berbahaya. Meski belum ada hasil yang signifikan, sejumlah penelitian mengindikasikan adanya kaitan antara paparan sinar UV dengan kadar asam folat dalam tubuh. Semakin sering terpapar sinar UV, makin berkurang kadar asam folat di tubuh. Padahal asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.


10. Pemeriksaan radiologi. Misalnya untuk keperluan perawatan gigi. Sinar radiologi berpotensi mengakibatkan kecacatan pada janin, seperti tuli, atau masalah perkembangan mentalnya. Itu sebabnya dokter kerap mengganti pemeriksaan radiologi untuk ibu hamil dengan metode imaging yang lain, seperti scan ultrasound. Pastikan dokter gigi tahu bahwa Anda sedang hamil sehingga tidak menyarankan pemeriksaan radiologi.

 


Topic

#9bulanyangmenakjubkan



Artikel Rekomendasi